Mohon tunggu...
Masino Sinaga
Masino Sinaga Mohon Tunggu... Web Developer -

Web Developer yang lumayan rutin menuliskan pengalamannya di http://www.masinosinaga.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Alasan Mengapa Harus "Ikut" Upacara 17 Agustus

17 Agustus 2016   11:48 Diperbarui: 17 Agustus 2016   12:57 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi sebagian orang, mengikuti upacara 17 Agustus adalah sesuatu yang aneh, bertele-tele, dan tidak masuk akal. Namun, bagi sebagian orang lainnya lagi, mengikuti upacara 17 Agustus adalah suatu kegiatan yang sangat menarik, mengasyikkan, dan sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Makna ikut di sini adalah, kita tidak harus selalu berada langsung dalam barisan upacara itu. Tetapi, kita pun bisa hadir dan menonton di luar lapangan, di luar pagar, atau bahkan sekedar menyaksikan siaran langsung Upacara 17 Agustus melalui layar televisi.

Pagi tadi, saya baru saja mengikuti secara langsung upacara 17 Agustus di kantor. Upacara ini dimulai tepat pukul 07.00 WIB pagi, dan berlangsung baik, hikmat, dan lancar. Semua petugas upacara menjalankan perannya masing-masing, dan semua peserta upacara juga mengikuti dari awal sampai akhir. 

Sangat disayangkan, meskipun upacara berjalan lancar, tapi tetap masih ada saja satu atau dua orang yang ngobrol di dalam barisan. Seolah-olah mereka tidak merasa bersalah. Seolah-olah tidak ada waktu buat mereka berbincang di luar waktu upacara tersebut.

Ada beberapa alasan logis mengapa kita harus "ikut" upacara 17 Agustus:

1. Manfaat baik bangun pagi

Buat mereka yang biasa bangun agak siang, hal ini pasti berat. Tapi, saat kita dituntut untuk bangun pagi-pagi, lalu bersiap-siap ke lokasi upacara, itu sudah nilai plus pertama buat kita. Ketika bangun pagi, maka tubuh dilatih untuk melakukan aktivitas yang sehat, mulai dari kebiasaan buang air, mandi, sampai kepada menghargai tubuh kita sendiri.

2. Menghargai waktu

Jika upacara dimulai jam 7 pagi, maka kita dilatih untuk bisa memperkirakan waktu berangkat dari rumah supaya tiba di lokasi upacara tidak terlambat. Bahkan, bila perlu, kita sudah hadir paling lambat 15 menit sebelum upacara itu dimulai. Dengan cara ini, kita dilatih untuk menghargai waktu, karena selalu berusaha untuk tepat waktu (tidak jam karet).

3. Menghargai jerih payah petugas upacara.

Bayangkan! Para petugas upacara itu sudah berlatih jauh-jauh hari sebelum hari-H upacara itu dilaksanakan. Betapa mereka telah berkorban dari sisi waktu, tenaga, materi, hanya untuk mempersiapkan upacara yang hanya berlangsung tidak kurang dari satu jam. Masak sih kita sebagai peserta upacara yang hanya kurang dari satu jam pun tidak bisa mengikuti upacara itu? Bayangkan bagaimana jika kita pada posisi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun