Mohon tunggu...
Masino Sinaga
Masino Sinaga Mohon Tunggu... Web Developer -

Web Developer yang lumayan rutin menuliskan pengalamannya di http://www.masinosinaga.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentingnya Memahami Konteks Pernyataan Secara Menyeluruh

12 Agustus 2016   15:19 Diperbarui: 12 Agustus 2016   15:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pengalaman sudah membuktikan, bahwa ketika kita mencerna sebuah kalimat dari suatu pernyataan, tanpa melihat konteks pernyataan itu sendiri secara menyeluruh, yang terjadi adalah kegaduhan di sana-sini. Ada yang menjadi sensi, ada yang marah-marah, ada yang merasa diadu-domba, bahkan ada juga yang latah ikut-ikutan mencaci maki, dan sebagainya. 

Biasanya, kalau sudah gaduh seperti itu, akan ada pihak-pihak yang memanfaatkannya. Ada yang makin semangat mengomporinya, baik itu melalui media sosial, di media online, termasuk di Kompasiana ini. Apalagi kalau sampai mengait-ngaitkan dengan mengadu-domba segala. Hanya karena salah paham dan tidak memahami konteks pernyataan secara menyeluruh. 

Jika saja kita melihat "peristiwa antara Risma dan Ahok yang awalnya dimulai dari pertanyaan wartawan yang membandingkan kondisi trotoar di Surabaya dan Jakarta" itu secara menyeluruh, maka tidak perlu terjadi kegaduhan. Tidak perlu ada yang sensi sampai mengadakan jumpa pers segala, hanya untuk menanggapi sebuah kalimat saja. Kalaupun konferensi pers, tidak perlulah buru-buru mengatakan Ahok itu sombong, sementara di sisi yang lain Ahok begitu gentle-nya memuji-muji Risma.

Pentingnya memahami konteks dari suatu pernyataan secara menyeluruh sudah dibuktikan melalui artikel Membedah Wawancara Ahok Tentang Trotoar yang Berujung Kisruh yang ditulis oleh mas Severus Trianto. Artikel ini menurut saya bagus dan layak dibaca. 

Di samping karena menganalisis suatu pernyataan Ahok secara menyeluruh, mas Severus juga berusaha untuk menyejukkan suasana.

Jadi, kalau masih ada yang buru-buru emosi karena terbawa perasaan melihat konferensi pers Ibu Risma, sebaiknya tahan dulu emosi Anda. Cari, pahami, dan bila perlu analisis sumber informasi awal wawancara antara Ahok dan wartawan itu secara lengkap. Syukurlah mas Severus sudah berbaik hati menguraikan dan menganalisisnya melalui tulisan tadi.

Semoga ini bisa menjadi contoh bagi Kompasianer lainnya, untuk tidak ikut-ikutan gaduh, apalagi latah mengompori peristiwa antara Risma dan Ahok itu. 

Semoga juga setelah ini tidak ada lagi hujat-menghujat, tidak ada lagi caci-maki, dan tidak ada lagi istilah adu-mengadu-domba. 

Kalaupun itu masih terjadi, yaaah... anggap sajalah itu karena mereka belum membaca artikel mas Severus di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun