"Tampaknya dengan dominasi Quartararo, Joan [Mir] yang biasa saja tidak akan cukup untuk mempertahankan mahkota juara musim lalu," ujar Jorge Lorenzo lewat channel YouTube-nya dikutip dari Motosan, Rabu (2/6/2021).
Awal Yang Sulit Bagi SuzukiÂ
Sebagai juara dunia musim 2020, Suzuki mempunyai beban berat untuk mempertahankannya di tahun ini.Â
Sepanjang sejarah keikutsertaannya di ajang balap motor prototype, Suzuki hanya sesekali mencuri gelar dari pabrikan lain dan nyaris tak mampu mempertahankannya di tahun berikutnya. Kevin Schwantz dan Kenny Roberts, Jr hanya mampu satu kali menjuarai GP 500cc, masing-masing pada 1993 dan 2000.Â
Pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu itu hanya mampu mempertahankan mahkotanya saat Barry Sheen kembali menjuarai GP 500cc pada 1977 dan saat Franco Uncini merebut gelar dari rekan senegaranya, Marco Lucchinelli, pada 1982.
Gelar juara yang diraih Joan Mir pun bisa dibilang sebagai pencapaian yang tak dinyana. Bahkan oleh manajer Suzuki MotoGP kala itu, Davide Brivio. Tapi begitulah dunia balap, meski bisa diprediksi namun tak jarang di luar perkiraan. Mir menjadi kampiun di tahun ke duanya berlaga di kelas utama hanya dengan 1 kali memenangi balapan.
Kerap meraih podium ganda melalui Joan Mir dan Alex Rins pada paruh ke dua musim 2020 tak membuat Suzuki jumawa dan bercukup diri. Mereka sadar bahwa mesin GSX-RR belum mampu sepenuhnya menandingi kehebatan Honda dan Ducati. Sebuah masalah klasik dan menahun yang selalu mereka hadapi.Â
Dan terbukti, hingga seri ke lima musim 2021, Suzuki masih kesulitan untuk mendapat tempat di depan.Â
Mir hanya mampu mengoleksi 2 podium yakni di GP Portugal dan GP Itali. Ia pun hanya menduduki peringkat ke lima klasemen sementara. Rins lebih parah lagi. Peringkat tiga 2020 itu 4 kali gagal meraih poin yang 3 kali diantaranya karena ia mengalami crash. Dan pada seri Catalan hari Minggu (6/6) esok, ia harus absen karena mengalami patah tulang lengan akibat terjauh dari sepeda. Alamak...
Rider Biasa, Tapi...Â
Jorge Lorenzo boleh saja berpendapat bahwa penampilan Mir biasa-biasa saja. Orang pun boleh saja menganggap bahwa gelar juara dunia Mir kurang greget.