Dan kali ini, kontroversi pernyataan sang pegiat medsos nampak mencapai puncaknya. Tak kurang, cuitannya mengundang reaksi negatif dari orang-orang penting NU.Â
Putri KH. Abdurrahman Wahid (allahyarham), Alissa Wahid mengatakan bahwa twit yang menyinggung aktivis asal Papua, Natalius Pigai, sebagai ungkapan rasis.Â
Sementara itu, mantan Wakil Ketua Umum PBNU, KH. As'ad Said Ali menyebut Abu Janda sebagai penyusup di dalam tubuh NU. Sebagai Ketua Dewan Penasihat PP GP Ansor, ia sempat mempertanyakan Abu Janda kepada pimpinan GP Ansor beberapa tahun lalu. Hal itu dilakukannya karena menilai sosok itu kerap bicara ngawur tentang NU di saluran televisi. *
Anggota Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal pun turut mengomentari twit heboh paling mutakhir Abu Janda. Ia memprotes ungkapan "Islam Arogan" sebab banyak dari kalangan muslim yang menentang paradigma berpikir arogan dan menyebut bahwa NU justru ramah terhadap tradisi lokal. *
Akankah Abu Janda Terjerat Pidana?
Menanggapi aduan dari masyarakat, Bareskrim Polri telah melayangkan surat panggilan kepada Permadi Arya. Permadi pun menyatakan akan hadir memenuhi panggilan pada Senin 1 Februari 2021.
Para haters Abu Janda sudah pasti mendukung langkah polisi dan berharap sang aktivis berakhir di balik jeruji. Meski mereka tetap saja mengulum apriori sebab menilai selama ini pihak berwajib selalu tak serius dalam memproses aduan terhadap pihak-pihak yang pro pemerintah.
Kasus ini menjadi ujian bagi kepolisian sebab saat ini yang terbangun imej di masyarakat bukan hanya Abu Janda versus golongan anti pemerintah namun Abu Janda versus umat Islam.
Saya jadi ingat salah satu aktivis anti pemerintah yang masuk bui beberapa tahun lalu, Jonru Ginting. Fesbuker dengan 1,47 juta pengikut itu divonis 1,5 tahun penjara karena terbukti bersalah dalam kasus ujaran kebencian dan SARA.Â
Jika Jonru dihukum 'hanya' karena berujar miring terhadap pemerintah, masa iya Abu Janda bebas karena perbuatannya yang melecehkan agama Islam? Itulah yang bisa jadi menggelayut di benak khalayak. Meskipun nantinya jika Abu Janda berakhir di balik jeruji pun, kaum apriori tetap tak sembuh dari penyakit menahunnya.
Baca juga : Ada Wahabi di Balik Cuitan Abu Janda