Hal itu biasa terjadi pada karyawan yang masih memiliki anak usia balita atau beberapa tahun di atasnya. Bagi mereka, bapak atau ibu yang dirumah akan dianggap sedang libur kerja. Di kepala mereka belum ada istilah 'kerja di rumah'. Bukan bermaksud untuk mengkatagorikan anak sebagai gangguan tapi.. gimana ya bilangnya.. 🤔
 2. Tempat Persembunyian.
Bagi yang sudah tak lajang lagi namun harus bekerja di rumah, tak perlu risau apalagi menyesali pernikahan. 😂
Ada cara lain untuk menetralisir potensi gangguan sebagaimana yang tak dihadapi oleh seorang bujangan. Yakni tempat persembunyian. Bukan tempat sembunyi dalam arti hakiki, tapi sekedar tempat agar anak tak mudah menjangkau saat kita larut dalam kesibukan.
Saat kantor sebagai tempat memfokuskan diri harus tak tersentuh, kamar di rumah kita bisa menjadi penggantinya. Atau tempat lainnya, asal bisa mendukung fokus kita dalam bekerja.Â
Namun jika semua potensi yang membuyarkan kerja kita bisa dikondisikan, kita pun bisa gunakan ruang tamu, ruang makan atau ruang keluarga.
Bagi Anda yang sukar lepas dari si kecil, mungkin memasang gambar Joker atau badut IT di pintu kamar bisa membantu.
 3. Persediaan Kopi Yang Memadai.
Salah satu perlengkapan kantor yang cukup signifikan fungsinya adalah mesin pembuat kopi. Bukan begitu?
Kerja tanpa secangkir atau 2 cangkir kopi itu rasanya ada yang kurang. Meski tempo hari asam urat saya naik mungkin juga disebabkan oleh konsumsi kopi yang berlebihan.Â