Kembali dahi sang guru berkerut. Sejurus kemudian dia bertanya,"Lalu apa yang terjadi dengan muka kalian? Mengapa terlihat kacau?"
Dua murid itu terdiam sambil sesekali melirik satu sama lain.
"Apa ada hal yang tak perlu kuketahui?", sang guru kembali bertanya.
"Maaf guru, bukan bermaksud apa-apa. Semalam kami bertengkar saat mencari jawaban dari pertanyaan guru. Saya dan pulan tak sepakat hingga semuanya berubah jadi gelap,"jawab salah seorang murid memberanikan diri.
"...hmmm, pertanyaan apa yang membuat kalian saling memukul itu,"sang guru penasaran.
"Mengenai wabah, guru..soal bagaimana cara menanganinya,"jawab si pulan.
"..aaah, iya ya ya", sang guru pun manggut-manggut seolah mengerti alasan mereka berdua bertengkar.
Usut punya usut, dua orang murid tadi berasal dari sebuah negeri di lintasan matahari yang bernama Hendunesi. Sebuah negeri yang terkenal dalam menyelesaikan permasalahan dengan bertumpuk-tumpuk perdebatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H