Valentino Rossi (41 tahun) adalah pebalap paling senior di MotoGP. Awal kariernya dimulai saat masuk ke kelas bungsu, GP 125cc pada 1996. Hingga tahun 2019, berarti sudah selama 23 tahun pebalap yang akrab dengan sebutan The Doctor ini mengikuti putaran kejuaraan motor paling elite itu. Artinya separuh lebih usianya dihabiskannya di lintasan.
Pebalap Dua Zaman
Rossi dikenang dengan siklus 2 tahunannya. Pertama membalap di GP 125cc tahun 1996, setahun kemudian berhasil menjadi juara dunia. Saat naik ke GP 250cc di tahun 1998, dia pun hanya membutuhkan waktu setahun untuk menjadi juara. Selama 4 tahun, Rossi membela pabrikan asal negerinya, Aprilia.Â
Berhasil merajai GP 250cc, Rossi berganti tunggangan dan naik ke GP 500cc pada 2000. Bertarung dengan senior-seniornya seperti Kenny Roberts Jr, Alex Criville, Max Biaggi, dan Loris Capirossi, Rossi berhasil merengkuh gelar juara dunia pada 2001.Â
Rossi adalah sebuah fenomena luar biasa di ajang grandprix motor. Perpaduan talenta seorang fighter dan kepiawaian seorang Jeremy Burgess yang menjadi kepala mekaniknya, melambungkan nama Valentino Rossi seolah tanpa lawan berarti.
Saat grandprix motor beralih dari mesin 2 tak ke mesin 4 tak, Rossi melenggang seolah tanpa masalah. Tentunya hal itupun tak lepas dari usaha Honda yang berhasil membangun motor berkapasitas 990cc terapik kala itu, RC211V.
Mengembalikan Kejayaan Yamaha
Kepindahannya ke kubu garputala, membawa angin segar bagi pabrikan yang mengalami paceklik gelar juara dunia sejak 1993 itu. Yamaha yang sebelumnya mengandalkan rajanya GP 250cc, Max Biaggi masih saja tak mampu mematahkan dominasi Honda. Prestasi terbaik Biaggi adalah menjadi runner up pada 2001 dan 2002, saat Rossi menjadi juara dunia.
Di tangan Rossi, Yamaha YZR-M1 menjadi motor kuat yang mewujudkan impian Masao Furusawa, otak di balik keberhasilan Yamaha era 4 tak. Bertarung dengan bendera Gauloises, Yamaha merebut gelar dari Honda yang setahun sebelumnya dipersembahkan juga oleh Rossi.Â
Mengantongi total 9 gelar selama kariernya --1 gelar masing-masing di GP 125cc dan GP 250cc serta 7 gelar GP 500cc dan MotoGP--, Rossi duduk di posisi ke-2 rider all time untuk semua kelas.
Legenda grandprix asal Italia, Giacomo Agostini yang 15 kali menjadi juara dunia berada di peringkat pertama. Sementara untuk kelas utama (GP 500cc/MotoGP) saja, nama Rossi tercetak di peringkat pertama.
Andai Jadi Bos Yamaha, Agostini Akan Singkirkan Rossi
Rossi menua, performanya pun diyakini turun karena usianya. Agostini, dalam menanggapi penampilan Rossi, menceritakan posisinya kala mulai mandul dalam merengkuh juara.