Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Kembalinya Vinales, Alotnya Quartararo, dan Malangnya Rins

30 Juni 2019   22:51 Diperbarui: 1 Juli 2019   12:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali tampil mengejutkan, rookie Yamaha Petronas SRT, Fabio Quartararo kali ini mengawali balap di sirkuit Assen Belanda dari posisi pertama. Disusul oleh pebalap tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales yang di tahun 2018 lalu merebut podium ke-2. Tiga grid di front row dilengkapi oleh kehadiran Alex Rins yang tahun lalu finish di urutan ke-3. Sedangkan Marquez yang menjadi kampiun di gelaran 2018 harus start di second row atau posisi ke-4.

Mengawali lomba dengan start yang bagus, Alex Rins dan rekan setimnya, Joan Mir yang start dari posisi ke-5 melaju cepat dan memimpin lomba di putaran awal. Drama dimulai saat Rins tersungkur saat lomba masih menyisakan 24 putaran lagi. Praktis, beban untuk membela pabrikan Hamamatsu berpindah pada pundak Mir seorang. 
Namun sayang, Quartararo dapat merebut posisi Mir beberapa detik setelah Rins crash, disusul kemudian oleh Marquez dan Vinales. 
Perebutan posisi di garis depan dalam beberapa putaran kemudian terbagi menjadi 2 grup. Grup pertama yang memperbutkan posisi 1 terdiri dari Quartararo, Marquez dan Vinales. Sedangkan persaingan di grup ke dua terjadi antara Mir dan duet Ducati Mission Winnow, Dovizioso dan Petrucci.
Rookie versus SeniorPertarungan dalam grup pertama dan ke dua merepresentasikan perebutan posisi antara 2 yunior pendatang baru, Quartararo dan Mir melawan para senior mereka. Quartararo yang pada seri Catalan lalu berhasil finish sebagai runner up, menargetkan untuk kembali mengecap podium di track yang menjadi favoritnya ini. Demikian dilansir Speedweek, 22-06-2019.
Sesaat setelah Mir melorot di posisi ke-4, pertempuran justru lebih terlihat antara Marquez yang berada di posisi 2 dan Vinales yang menguntit di belakangnya. Sementara Quartararo konsisten mempertahankan posisinya di paling depan. Duel Honda dan Yamaha terlihat menarik saat Vinales beberapa kali nyaris melanggar Marquez. 
Quartararo kembali menorehkan rekor saat dalam sesi kualifikasi mencatatkan waktu tercepat 1 menit 32,017 detik. Pada sesi tersebut, dia berhasil memecahkan rekor fastest race lap yang dicetak Marquez pada tahun 2015 sebesar 1 menit 33,712 detik. Meski pada akhirnya pebalap 20 tahun itu harus rela finish di belakang Vinales dan Marquez.
Sedangkan Mir, lumayan dapat memberikan perlawanan terhadap rongrongan Dovizioso dan Petrucci. Dovi yang pada race Catalan jatuh di putaran awal, mendapat keuntungan dari jatuhnya Rins di lap awal. Karena pebalap utama Suzuki Ecstar itu mulai mengancam Dovi dengan perolehan poinnya yang mulai mendekatinya. 
Mir yang selama beberapa lap menahan laju Dovi dan Petrucci akhirnya harus puas berada di posisi ke-8 setelah dilanggar duet Ducati, Morbidelli dan Cruthclaw.

Quartararo, Vinales, Marquez dan Mir sesaat setelah Rins memgalami crash dan Mir melorot di posisi ke-4 | Foto motogp.com
Quartararo, Vinales, Marquez dan Mir sesaat setelah Rins memgalami crash dan Mir melorot di posisi ke-4 | Foto motogp.com

Korban AssenAssen yang dikenal sebagai katedralnya balap motor selalu menghadirkan tantangan pada setiap pebalap. Track yang mengharuskan hadirnya skill tinggi para joki kuda besi tak jarang memakan korban. 
Pada sesi latihan bebas pertama di hari Jumat, Assen berhasil mengirimkan Lorenzo ke rumah sakit karena mengalami retak tulang belakang selepas mengalami crash. Pada race kali ini, selain Rins, pebalap paling senior di Motogp pun merasakan sensasi jatuh di atas gravel. Valentino Rossi yang dinantikan comeback-nya, harus mengakhiri lomba saat lomba masih menyisakan 22 putaran.
Nasib buruk Rossi sudah mengintai sejak kualifikasi. Karena suhu aspal lintasan yang tinggi, Rossi kehilangan kesempatan untuk memperbaiki waktu karena panasnya aspal tersebut berakibat pada hilangan grip ban tunggangannya. Dan malang, sebelumnya Rossi melenggang di atas garis hijau di chicane terakhir yang mengakibatkan catatan waktunya di free practise 3, yang menempatkannya pada posisi ke-5 harus dieliminasi.
Sirkuit CepatAssen tergolong sebagai sirkuit cepat dilihat dari rata-rata kecepatan yang dicatat masing-masing pebalap. Kali ini, kecepatan rata-rata para pebalap mencapai angka 170-an km/jam. Vinales sebagai kampiun mencatat kecepatan rata-rata 173,1 km/jam. 
Torehan itu lebih tinggi dari catatan waktu yang dicetak para kampiun di sirkuit-sirkuit sebelumnya seperti Catalunya Spanyol (Marquez - 164,4 km/jam), Lemans Perancis (Marquez - 161,8 km/jam), Jerez (Marquez - 161,2 km/jam), COTA America (Rins - 158,4 km/jam) dan Losail Qatar (Dovizioso - 166,6 km/jam).
Kemenangan Vinales kali ini kembali mengukuhkan dominasi Yamaha di sirkuit yang menjadi cikal bakal balap di negeri Kincir Angin yang lebih tua dari Motogp sendiri. Dari 20 tahun belakangan, Yamaha dan Honda berbagi jatah kemenangan sementara pabrikan dari tanah Eropa, Ducati, hanya mampu sekali mencuri kemenangan pada 2008 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun