Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ustaz, Bolehkah Saya Berpikir Semua Ini karena Politik?

13 Juni 2019   19:48 Diperbarui: 14 Juni 2019   12:52 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Silakan, simbol-simbol itu dibangun di selain tempat ibadah. Tapi, haram hukumnya simbol itu ada di dalam masjid karena simbol itu akan membatalkan salat kita dan akan menggugurkan tauhid kita. Betul?" kata dia (ustaz Rahmat Baequni) dijawab "betul" oleh pendukungnya yang hadir.

Masih berkaitan dengan permasalahan yang dimunculkan oleh unsur geometris suspect illuminati di sebuah masjid, namun saya tak akan masuk ke pembahasan tentang batalnya ketauhidan seorang muslim atau keharaman melakukan shalat di dalam mesjid yang memuat lambang seperti itu. 

Karena mengenai keabsahan shalat, batalnya shalat dengan sebab yang disampaikan oleh ustaz Rahmat Baequni itu tak saya jumpai dalam ringkasan fiqih karya Imam Muhammad bin Qasim al-Ghaziy, Fath al-Qarib yang tersimpan di rak buku. Sehingga tak wajib adanya mengamini apa yang disampaikan pendiri One Ummah itu.

Jangankan baru suspect, shalat di gereja yang jelas-jelas tempat ibadah agama lain saja tetap dianggap sah kok, meski ada yang memakruhkan dan dengan syarat tidak menyengaja meninggalkan masjid untuk sekedar melakukan shalat di sana.

Mihrab Masjid al-Safar yang dituding meniru simbol Illuminati | Foto Kompas
Mihrab Masjid al-Safar yang dituding meniru simbol Illuminati | Foto Kompas
Dari 11 perbuatan yang membatalkan shalat, shalat di tempat yang tak suci dari lambang geometri --seperti di masjid al-Safar-- tak termasuk di dalamnya. Atau barangkali, ustaz Baequni ingin mengatakan bahwa muslim yang menggunakan atau berada dalam lingkup ruangan yang mengandung lambang-lambang yang digunakan oleh kaum pagan, freemason atau illuminati itu otomatis batal keislamannya alias murtad? sehingga otomatis batal pula shalatnya karena orang yang murtad tidaklah dinilai sah shalatnya. Allahu a'lam.

Mengenai perkataan Ustaz Baequni bahwa dia tak hendak menjatuhkan martabat Ridwan Kamil sebagai perancang masjid itu, kita patut percaya sebagai wujud husnuzhan kita terhadapnya. Karena mesti terkesan ngoyoworo (mengada-ada), apa yang disampaikannya hanya bersifat warning kepada muslim lain yang dianggapnya tak paham mengenai masalah itu. 

Namun sayangnya, hal itu tak serta merta menjamin orang lain yang tak sejalan dengan Kang Emil untuk tak menggunakan opini Baequni sebagai bahan untuk menjatuhkan sang arsitek yang kini menjabat sebagai gubernur Jawa Barat itu.

Lambang bulan sabit, bintang David dan salib | Foto Kapanlagi.com
Lambang bulan sabit, bintang David dan salib | Foto Kapanlagi.com
Sebab, pada kenyataannya, banyak orang yang rajin bermedia sosial menempatkan Kang Emil sebagai sasaran amarah dan kekesalan yang entah berlangsung sampai kapan. Benang merah nampak dari perlakuan netizen itu, paling tidak menilik dari siapa saja yang rajin dalam propaganda tersebut. Huru-hara itu tak lepas dari episod friksi bertema politik yang belum terselesaikan hingga kini. Yup, semua itu bisa dipastikan berpangkal pada hal itu.

Politik, yang oleh Aristoteles didefinisikan secara ideal sebagai usaha yang di tempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, dipelintir oleh sebagian orang menjadi usaha yang ditempuh untuk menumbuhkan antipati atau bahkan kebencian terhadap sesama. Orang-orang semacam itu sengaja berusaha dengan keras untuk membuka dan menelisik keburukan pihak yang berlainan orientasi politik dan sebaliknya, menutup rapat keburukan pihak yang sebarisan dengannya. 

Orang tak lagi berpikir tentang menjalin kebersamaan dalam perbedaan namun justru memperlebar jurang perbedaan dalam persamaan, baik persamaan agama dan keyakinan, persamaan budaya, persamaan ras dan persamaan-persamaan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun