Scott Deroue adalah rekan setim sekaligus rival terberatnya di tahun itu. Selisih 10 poin di antara keduanya membuat seri terakhir terasa begitu menegangkan. Nasib malang menimpa Deroue, dia harus terhenti karena kerusakan mesin. Sementara Carrasco mengakhiri seri itu di posisi ke-13 dan dia dinobatkan sebagai juara dunia WorldSSP 300.
Berkiprah di Moto3
Sebelum mengaspal di ajang World SSP 300, Ana bertarung di kelas capung pada ajang balap prototype, Moto3.Â
Dimulai pada tahun 2013 dimana dia membela JHK Laglisse yang mengandalkan mesin KTM. Dari 17 seri yang dilalui, Carrasco berhasil mengemas total 9 poin dan mencatatkan diri di peringkat ke-21 klasemen akhir. Di tahun ini, titel juara dunia direbut oleh Maverick Vinales yang kini menjadi tandem Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha MotoGP kelas premier.
Tahun pertamanya di Moto3 merupakan tahun terbaik di tiga tahun kiprahnya di balap kelas capung, karena prestasi di tahun 2014 dan 2015 justru mengalami penurunan. Carrasco sama sekali tidak mendulang poin di 2 tahun itu.
Hengkang dari Moto3, Carrasco mencoba mengaspal di balapan motor jalanan yang merupakan kelas baru di WorldSBK Championship. Dan di tahun keduanya, spaniard ini berhasil menjadi pebalap nomor 1 .Â