Kenapa selalu saja kau tulis tentang cinta? indah asmara?
Tidakkah kau menduga, puisimu teramat jenuh padanya?
Katamu puisi kau anggap anak sendiri
Seolah pujangga halus budi
Bah!, bukan!
Ketahuilah, kau hanyalah sipir!
Puisi-puisi nakal, bengal, penuh sindir nyinyir, semuanya kau tawan dalam jeruji
Jika benar sayang puisimu
Maka keluarkan!, lepaskanlah dia!
Bukalah pintu baginya tuk mengembara!
Mengabadikan kisah perjalanan rasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!