Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Lekuk Kerut

18 Oktober 2015   00:20 Diperbarui: 5 November 2015   11:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umur jauh sudah melangkah, mujur tersungkur lumrah

Kulit kapalan lelah berjalan, banyak noda tertinggal tertahan

Mentah mereka berkata: “Hei!, itu wajah bau tanah!”

Teliti susuri tiap sudut jalan kerut, memandangku seolah ku tak pernah ayu,..

 

Mereka tawarkan urug parit kerut, lubang ditambal layaknya aspal,..

Mereka sudi mengamplas, merata kulit serupa rata lantai teras..

Mereka terus menggoda, merayu menyamak kulit wajah baru..

Aku tak mau!, sama saja menghapus kenangan tersimpan!

-------------

Kerut hidung turun perlahan ke tepian bibir, papasan maut kala anak terlahir..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun