A. Pengaruh dakwah terhadap kebijakan public dan sebaliknya
1. Urgensi politik dan hubungannya dengan dakwah                                                                                Urgensi politik dalam dakwah mayoritas orang menganggap politik hanyalah sebuah permainan menang atau kalah agar mendapatkan kekuasaan, membangun pengaruh serta kekuatan, mengahancurkan pesaing dengan segala cara.  Seharusnya politik adalah suatu amanah untuk membangun kemaslahatan semua orang. Mengingat tujuan politik adalah kemaslahatan umat yang sesuai dengan perintah Allah SWT sebagai alat dakwah, segala aturan yang berlaku untuk berdakwah harus diikuti, serta harus mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya. Berikut beberapa contoh mengenai lemahnya hukum terhadap politik :
- Tergesa-gesa dalam menetapkan hukum dan undang-undang serta tidak melakukan studi yang mendalam mengenai kondisi masyarakat yang bersangkutan.
- Lahirnya hukum dan perundang-undnagan yang hanya merespons kepentingan sesaat dari pemerintah yang berkuasa, dan pemerinta memperoleh keuntungan sementara rakyat menjadi bunting
- Hukum yang dibuat untuk membongkar kesalahan dan pelanggaran pemerintah sebelumnya oleh pemerintahan sekarang demi kepentingan mereka. Namun, pelanggaran tersbeut tidak pernah terbongkar.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut telah memberikan gambaran secara jelas bahwa politik mempunyai tempat yang istimewa dalma islam.
2. Hakikat hubungan dakwah dan politik                                                                                            Dakwah islam yang telah berlangsung sejak lama, pada intinya adalah sebuah proses dan upaya tablig dalam menyampaikan kebenaran ajaran agama untuk membangun tatanan kehidupan yang penuh kedamaian serta jauh dari dendam masa lalu dan berusaha menatap masa depan yang lebih baik. Berpolitik adalah bagian dari dakwah dan dakwah merupakan tujuan dari berpolitik kaena islam tidak hanya hadir di wilayah kematian, formalitas pertemuan, dan wilayah kaku lainnya. Itu semua tidak membutuhkan ijtihad yang berat untuk mengusungnya. Semua sepakat dan siap melakukan ajaran islam pada masa tataran simbolis. Hubungan antara dakwah dan politik dapat digambarkan sebagai berikut : pertama, siyasah (politik) dalam dakwah, merupakan bagian bagian dari tahapan aplikasi dakwah ketika penyelesaian masalah-masalah umat bersifat global, stratgeis dan sinergis. Kedua, dakwah dalam siyasah (politik), adalah bagian dari tugas, tugas dakwah pada seluru sisi kehidupan. Pada tahap ini, dakwah harus berurusan dan beririsan dengan negara. Dakwah dalam siyasah berarti komitmen moral dan etika dalam politik sehingga menempatkan dakwah sebagai panglimanya.  Aplikasi dakwah dalma siyasah jika dilihat dalam strategi dan langkah siyasah pada zaman rasulullah SAW serta para sahabat adalah :
- Rasulullah SAW. Membuat perjanjian dengan kaum yahudi di madinah
- Rasulullah SAW. Â Menepati janji perjanjian hudaibiyah
- Penetapan hukum dan etika perang
- Peristiwa seorang hakim yang memenangkan seorang yahudi atas imam ali bin abi thalib dalam perkara baju besi
- Khalifah umar bin khattab menegakkan qishas atas anak amr bin ash yang memukul penduduk asli mesir karena mengalahkannya dalam pacuan kuda.
Ketiga, ujian kenikmatan. Beberapa kemenangan perjalanan dakwah di ranah siyasah menuju ke syumuliah akan berliku-liku. Keempat, ujian risywah (suap) di parlemen. Kaitan etika jamaah dengan pembahasan ini adalah pada penyikapan yang benar terhadap peran kader dakwah yang terlibat dalam urusan kenegaraan.
3. Politik sebagai instrument dakwah atau sebaliknya
Selain banyak perbedaan, dakwah dan politik memiliki daerah yang saling bersinggungan di antara keduanya. Aktivitas dakwah sering berbau politik demikian pula sebaliknya. Kekuasaan bukanlah tujuan dakwah, meski dapat menjadi alat untuk mencapainya. Dakwah islam bertujuan mengajak manusia kepada amar ma`ruf nahi munkar, sedangkan politik seirng dianggap berkaitan dengan kekuasaan. Dakwah politik menekankan perbaikan undnag-undang agar sesuai dengan syariat islam, menjadikan politik sebagai alat dakwah. Politik haru parallel dengan prinsip dakwah, yaitu jujur, bertanggung jawab, serta menyatakan yang benar dan yang bathil.
B. Analisis hubungan antara dakwah dan kebijakan social, politik dan ekonomi.
1. Dakwah islam dan transformasi social ekonomi
Secara makro, system dakwah merupakan sub system sosio kultural dalam arti luas, sehingga analisanya tidak dapat dilepaskan dengan sub system ideology, politik, pendidikanm ekonomi, ilmu, teknologi dan budaya dalam arti sempit. Ini berarti dakwah islam sebagai agen perubahan social harus mampu menjangkau setiap persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam tatanan kehidupan ekonomi.
2. Dawam rahardjo dan dakwa social ekonomi