Jujur, aku baru tahu kalau ada hari Museum Nasional. Itu juga ya karena topik pilihan Kompasiana, tentu saja. Wal hasil, aku berkelana dalam pikiran mengenai seluk beluk meseum ini.
Yha, aku ingat!
Ternyata aku pernah berkunjung ke museum loh. Semakin (merasa) kaffah menyukai dunia sejarah, yeay. Singkat cerita, aku berkunjung ke Museum Lambung Mangkurat. Ada yang tau dimana?
Musemu Lambung Mangkurat terletak di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Buat yang sering main-main di Banjarbaru tentu saja bakalan mudah menemukan tempat ini. Letaknya yang berada di Jalan utama tentu saja ikut mempermudah aksesnya.
Lambung Mangkurat diambil dari tokoh hikayat Banjar, yang merupakan salah satu suku di Kalimantan Selatan. Sebelum menetap dengan nama Lambung Mangkurat, musim ini telah beberapa kali berganti nama sejak awal didirikan pada tahun 1907. Wah lama juga ya!
Lanjuttt..
Museum Lambung Mangkurat dibangung dengan adopsi gaya rumah adat khas Banjar. Hal ini terlihat dari bentuk atap yang lonjong memanjang. Bangunan dengan luas 2 km persegi dan luas lahan 15 km persegi ini diresmkan ulang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI, Daoed Joesoef pada tanggal 1o Januari 1979.
Lalu koleksi apa saja yang ada di Museum?
Namanya juga museum masa iya sih enggak ada koleksi. Nah, Museum Lambung Mangkurat memiliki kurang lebih 12 ribu koleksi. Koleksi terbanyak merupakan jenis etnografika yang menggambarkan kekayaan seni dan budaya. Banyak juga koleksi gambar/lukisan tokoh adat Banjar lengkap dengan cerita dibaliknya.
Duh, apalagi ya? Agak lupa sih sebenarnya. Soalnya aku ke Museum itu sekitar lima tahun yang lalu. Sekarang Museum Lambunng Mangkurat baru selesai direnovasi. Tampilan depannya terasa lebih luas dan memah. Sepertinya perlu untuk merencanakan lagi untuk jalan-jalan ke Museum nih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H