Mohon tunggu...
masikun
masikun Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi: Kerja Bersama Menuju Indonesia Maju

20 Oktober 2019   16:52 Diperbarui: 20 Oktober 2019   17:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini banget Ir. Joko Widodo dilantik sebagai Presiden, dan Bapak KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024. Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung MPR tersebut dipimpin langsung oleh ketua MPR, Bambang Soestyo. Hadir juga beberapa nama besar, seperti Ibu Megawati, Pak SBY, Pak Boediono, sampai Basuki Cahya Purnama a.k.a Ahok. Acara demi acara berlangsung khidmat. Mulai dari sambutan, sampai pada penandatangan berita acara. Secara resmi mulai hari ini resmilah sudah Ir. Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. 

Ada yang menarik dari serentetan prosesi pelantikan hari ini. Salah satunya adalah kebiasaan Pak Jokowi yang suka menyapa warga. Hal itupun terjadi manakala beliau keluar dari Istana Negara hendak menuju Gedung DPR. Beliau turun dari mobil dan menghampiri warga yang memang sudah berjajar dipinggir jalan untuk menyambut beliau. Selain itu juga hal yang tak kalah menariknya adalah pantun dari pimpinan sidang, Bambang Soesatyo. Beliau berpantun dalam bahasa Bugis untuk memuji kinerja Pak JK yang telah berkeja selama lima tahun mendampingin Jokowi. 

Pada sesi sambutan pertamanya, Pak Jokowi menyampaikan tentang mimpi dan cita-cita Indonesia satu abad 2045. Menurut Beliau pada satu abad tersebut Indonesia telah keluar dari jebakan negara pendapatan menengah, Indonesia telah menjadi negara maju. Itulah cita-cita bersama kita. Selain itu juga PDB Indonesia akan mencapai tujuh triliyun USD.

Kemiskinan mendekati 0%. Menurut Pak Jokowi target tersebut sangat masuk akal. Namun, semua itu tidak datang dengan mudah. Kita harus keras. Harus kerja bersama. Juga kerja yang cepat dan produktif. Dalam dunia kerja yang penuh risiko yang dinamis, kita harus menerapkan nilai-nilai yang baru. Hal tersebut demi tak terjadinya rutinitas yang monoton. Inovasi harus jadi budaya kita. Mendobrak rutinitas adalah satu hal. Meningkatkan produktifitas adalah hal lain yang menjadi prioritas. Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi pada hasil yang nyata. Tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati pembangunan.

Lebih lagi, Pak Jokowi mengingatkan tugas birokrasi bukan hanya sekadar Sending tapi juga deliver. Artinya birokrasi harus memastikan kebijakan itu memang sudah sampai dan dirasakan masyarakat. Pak Jokowi juga mengingatkan perihal bonus demografi Indonesia kedepan akan menjadi nilai lebih, juga bisa jadi bencana. Akan jadi berkah mana kala bonus demografi dapat bermanfaat, sumber daya manusia yang mumpuni, namun akan jadi musibah jika sumber daya manusianya rendah. Maka bonus demograsi yang isinya adalah umur produktifitas sangat tinggi, hanya akan jadi beban negara.

Setidaknya lima tahun kedepan pemerintah mengisyaratkan untuk mengeluarkan dua undang-undang. Masing-masing adalah Undang-undang UMKM dan Undang-undang Cipta Lapangan Kerja. Diharapkan UU tersebut mampu mengurangi UU yang menghambat pengembangan cipta lapangan kerja, juga UMKM. Prosedur birokrasi juga menjadi point penting yang pak Jokowui sampaikan. Pak Jokowi akan mengurangi birokrasi yang dirasa kebanyakan. Belai minta diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi. Beliau juga meminta semua aspek untuk serius menjalankanya. Jika tidak, Pak Jokowipun tidak akan memberi ampun, beliau memastikan akan mencopotnya. 

Terakhir, beliau mengatakan sudah saatnya untuk bertranformasi ekonomi, yang bergantung dari sumber daya alam menuju daya saing manufaktur yang memiliki nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa. 

Menyaksikan pelantikan hari ini auto inget lagu dari Bang Iwan Fals yang judulnya Manusia Setengah Dewa. Saya ingin menuliskan kembali lirik lagu tersebut yang isinya masih sangat relevan sampai hari ini. Terlebih untuk presiden yang baru.

Wahai Presiden kami yang baru, tolong dengar suara ini. Suara yang keluar dari dalam goa. Goa yang penuh lumut kebosanan. Walau hidup adalah permaianan, walau hidup adalah hiburan. Tetapi kami tak mau dipermainkan, dan kami juga bukan hiburan. Turunkan harga secepatnya, berikan kami pekerjaan. Pasti ku angakat engkau menjadi manusia setengah dewa. Masalah moral, masalah akhlak, biar kamui urus sendiri. Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu. Peraturan yang sehat yang kami mau. Tegakkan hukum setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu. Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa.

Setidaknya itulah yang rakyat amanahkan kepada presiden yang baru. Seperti apapun keadaan negeri sekarang ini, terus berbenah tentu saja harus jadi prioritas utama. Pemerintah harus bisa belajar dari hari kemarin. Harus lebih peka terhadap masyarakat. Terhadap isu sosial. Penyelesaian konflik yang segera mungkin. Sesuai dengan nama kabinet yang baru, "KERJA BERSAMA MENUJU INDONESIA MAJU"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun