Hari ini terik menyengat menampar wajahku dan wajahnyaÂ
Bukan luka menusuk kulit ariÂ
Hari ini semilir angin menjadi iklan di tengah-tengah terikÂ
Bukan masuk angin mendera tubuhkuÂ
Hari ini masih di sini menanam jagung di bawah jagungÂ
Menanam kedua bukan ke serakahÂ
Hari ini terlihat wajah kemerah-merahan dari isteriku yang setiaÂ
Tertanda mulut komat-kamit menyanyikan lagu kenangan lamaÂ
Petani tertawa menunggu panen pertamaÂ
Petani tertawa sebelum panen sudah tanam dibawahnyaÂ
Musim penghujan dua kali panenÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!