Mohon tunggu...
Moch. Alif Shokhibul Hikam
Moch. Alif Shokhibul Hikam Mohon Tunggu... Lainnya - edukasi

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tidak Nyaman dengan Lingkungan Baru? Yuk Kenali Apa Itu Perilaku Individu

19 September 2021   20:32 Diperbarui: 19 September 2021   20:51 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kecemasan terhadap lingkungan baru (sumber: Ilustrasi Pribadi)

Apakah anda sering merasa asing dengan lingkungan baru? jika iya, berarti anda manusia normal, karena setiap kali kita melangkah dari suatu lingkungan yang lama ke lingkungan yang baru akan selalu ada rasa tidak nyaman, khawatir dan canggung dengan perubahan tersebut. maka dari itu untuk memahami bagaimana langkah kita dalam mengatasi kecemasan-kecamasan yang menghantui, perlulah kita untuk mengetahui apa itu Perilaku Individu, agar kita bisa mengkoreksi diri serta menentukan perilaku apa yang akan kita lakukan kedepanya secara tepat dan efisien dalam lingkungan tersebut.

Perilaku Individu

Menurut David A. Nadler (1970) "Perilaku  individu  adalah sebagai suatu fungsi dari integrasi antara person atau individu dengan lingkungannya" untuk lebih menyederhanakan ungkapan tersebut bisa di umpamakan seperti berikut: Perawat ke rumah sakit untuk merawat pasien, Tukang bakso yang menjual daganganya ke konsumenya, seorang manajer yang mengatur dan membuat keputusan untuk perusahaanya. Nah, berbagai karakter yang ditunjukkan oleh setiap individu ini pastinya berbeda-beda sesuai dengan konteks jabatanya dan perilaku dari setiap individu ini juga pastinya berbeda-beda sesuai dengan lingkunganya masing-masing. 

Dari ungkapan diatas kita mengetahui apabila seorang individu berinteraksi dengan lingkungan, maka disitulah awal terbentuknya perilaku secara langsung. Selanjutnya, karakteristik yang dibawa setiap individu ialah kemampuan, kepercayaan diri, pengharapan akan kebutuhan dan pengalaman masa lalu. Karakteristik inilah yang dibawa setiap individu jika akan memasuki lingkungan baru yang asing baginya. maka jika kita merasa tidak nyaman dengan lingkungan yang baru, bisa jadi dikarenakan melemahnya salah satu karakteristik tersebut, seperti kurangnya kemampuan, kurangnya percaya diri, kurangnya pengharapan/motivasi, kurangya pengalaman, atau bahkan kurangnya semua karakteristik tersebut.

Masih tentang teori  Perilaku Individu, berikut adalah sifat-sifat individu dalam organisasi yang masih relevan dengan ketidaknyamanan terhadap lingkungan baru:

  • Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama.

Mungkin dari kita sering merasa jika lingkungan baru itu tidak cocok dengan kita, karena orang lain di lingkungan tersebut  kita anggap lebih hebat dari diri sendiri, ataupun mayoritas di lingkungan tersebut orang-orangnya memiliki kemampuan mirip satu sama lain yang  berbeda jauh dengan kemampuan kita. Dan dari sinilah akan timbul rasa tidak percaya diri pada diri kita sehingga memberikan sugesti seperti "seharusnya saya tidak disini" maka jika hal ini terus dilanjutkan akan menjadikan gap yang terus melebar antara kita dengan orang lain dalam lingkungan tersebut. maka alangkah baiknya kita merubah presepsi perbedaan itu dari negatif ke positif, seperti menganggap perbedaan bukanlah sebagai kelemahan, melainkan sebagai pelengkap.

  • Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya.

Jika diingat kembali mengapa kita lebih nyaman dengan lingkungan yang lama di banding dengan lingkungan yang baru? mungkin karena kita sudah mengenal orang-orangnya, baik dari sifat, karakter serta perilaku. Itulah yang di sebut dengan pengalaman masa lalu, seseorang bisa beranggapan bahwa lingkungan masa lalunya lebih nyaman dari lingkungan barunya saat ini, padahal lingkungan lamanya pada awalnya adalah lingkungan baru juga. Maka dari sini yang diperlukan hanyalah "proses", dengan adanya proses tersebut maka akan terciptalah pengalaman baru yang akan kita gunakan untuk masa depan dan dengan proses itu juga akan menentukan apakah lingkungan baru tersebut akan menjadi lebih baik dari lingkungan yang lama atau bahkan sebaliknya.

  • Manusia memiliki rasa senang dan tidak senang.

Hal yang sering membuat kita menghakimi suatu lingkungan itu baik atau buruk ialah rasa senang dan tidak senang, jika kita di lingkungan baru dan tidak senang dengan beberapa faktor, maka lingkungan baru tersebut akan menjadi buruk di hadapan kita, bahkan sebaik apapun lingkungan baru tersebut, jika kita tetap tidak senang, maka akan tetap menjadi buruk lingkungan baru tersebut bagi kita. Karena masalah senang dan tidak senang adalah persoalan yang relatif setiap individunya, maka persoalan tersebut akan kembali kepada pribadi masing-masing, dengan seberapa dewasanya kita untuk mencari solusi dalam menghadapi lingkungan baru tersebut.

  • Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.

Setiap orang yang tidak merasa nyaman dengan lingkungan barunya, pastilah dia memiliki mindset jika masa depanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, nyatanya hal tersebut malah akan menjadi motivasi dirinya untuk berperilaku sesuai dengan masa depan yang di angan-angannya itu. Nyatanya apa yang di pikirkan dia buruk itu belum tentu juga buruk, maka kurangilah pikiran negatif tentang masa depan dan rubahlah menjadi positif, paling tidak pikirkan apa yang harus dilakukan untuk sekarang ini, jangan terlalu fokus dengan memikiran masa depan, karena manusia hanya bisa sekedar berencana, mengenai hasil itu keputusan Tuhan YME.

Terakhir, semua perasaan negatif itu berasal dari mindset masing-masing individu dan hanya bisa dilawan dengan masing-masing individu itu sendiri. Karena manusia di desain dengan kemampuan survive yang luar biasa secara personal, dari mulai didalam janin sudah sendirian dan meninggalpun akan sendirian, setiap yang kita jalani akan menempuh dan menjumpai lingkungan baru tanpa henti secara terus-menerus bahkan setelah meninggal, mau-tidak mau kita harus menjalaninya, karena itulah yang namanya kehidupan, baik buruknya tergantung diri masing-masing, bukan karena orang lain, karena dirimulah yang menjadi pengendali atas dirimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun