Telah berlalu lebih dari 14 abad yang lalu dari kemenangan islam. diawali dengan seorang lelaki bernama Muhammad Ibn Abdullah. menyampaikan risalah "LAA ILAAHA ILLA ALLAH" kepada seluruh penduduk dunia. menegakkan keadilan dimuka bumi. menyayangi para yatim. menyatukan manusia. menolong kamu lemah. memberi makan orang-orang miskin dan kelaparan.
Dialah Muhammad penutup para Nabi dan Rosul. Yang kelak akan datang pada Hari kiamat memberikan syafaat kepada umatnya. maka barang siapa yang mendapatkan syafaatnya. memperoleh minum darinya melalui telaganya, maka benar-benar memperoleh kemenangan dan keruntungan yang besar.
Namun, apa yang akan terjadi "seandainya" Nabi Muhammad bangkit dari kuburnya yang mulia, dan kemudian menanyai satu persatu dari kita "Apa yang telah engkau perbuat dan lakukan atas wasiat yang telah aku tinggalkan untuk kalian?". "telah aku tinggalkan buat kalian yang jika kalian berpegang dengannya setelahku. sekali-kali kalian tak akan pernah tersesat "Al-Qur'an" dan "Sunnahku?!"
Dan kemudian apa yang juga akan kita jawab jika seandainya Rosulullah bertanya kepada kita "apakah kalian ridho dengan kehinaan dan kerendahan dan juga apakah kalian ridho dengan musuh-musuh Allah yang mengolok-olok Rosulullah salallahu 'alaihi wa sallam?
Apakah kita akan menjawab kepada Rosulullah "wahai Rosulullah, sesungguhnya kita ini takut kepada Amerika lebih takut daripada Allah swt. dan kita ini mengikuti yahudi dan nasrani sampai kita begitu ridho pada mereka sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam Qur'anmu. dan kami begitu benar-benar mengikuti hawa nafsu kami sampai mengikuti apa-apa yang Amerika perintahkan untuk kami. dan kami tidak punya rasa malu lagi darinya hingga terjerumus kedalamny. sebagaimana yang telah engkau sabdakan "Sungguh kalian akan mengikuti (perlakuan) orang yang sebelum kalian, sejengkal sejengkal, dan sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang dhab (binatang seperti biawak) sekalipun tentu kalian tetap mengikuti mereka.”
Maafkan kami Ya Rosulullh. tidaklah kami mengingatmu kecuali hanya pada hari engkau dilahirkan saja. padahal engkau tidak pernah mengingatkan kami untuk hanya mengingatmu hanya pada hari lahirmu saja. jauh lebih dari itu untuk mengikutimu dalam sunnah-sunnahmu.
Maafkan kami ya Rosulullah. tidaklah kebahagiaan itu tercipta di hari kelahiranmu kecuali telah berlaku pada anak-anak kami dan tetangga-tetangga kami gangguan kerusakan pada tangan2 mereka. pada perut2 mereka. pada telinga2 mereka. pada mata2 mereka.
sungguh kami telah banyak berpura-pura terhadapmu atas kebahagiaan ini. kami menyakiti manusia. mengoyak-ngoyak rasa malu kami. tidak memberikan hak-hak jalan pada orang lain. menghardik para peminta-minta. dan kami makan harta benda orang. yang menjadikan apa yang ada dalam perut kami tak mengandung barokah. dan kami tidak pernah kenyang kecuali dengan harus mebuka aib dan rahasia-rahasia manusia. dan merobek-robek aurat mereka. seperti inilah keadaan kami setelah kepergianmu yaa Rosuuluallah...
Sungguh, engkaulah yang telah Allah tutup dengamu Risalah ini. Dia-lah yang telah mensucikan penglihatanmu. pendengaranmu. yang Dia (Allah) telah menfirmankan tentangmu "penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya". dan Dia telha mensucikan hatiamu "hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya". dan Dia (Allah) yang telah mensucikan akidahmu "kawanmu Muhammad tidak sesat dan tidak pula keliru"
Telah ada dalam sebuah hadist qudsi "Bahwa ketika Adam as melakukan suatu dosa. ia mengangkan pandangannya ke langit kemudian ia berdo'a " Ya Robb! aku memohon kepada-Mu atas kebenarn muhammad agar Engkau mengampuniku. kemudian Allah Berfirmn "Bagaimana engkau (adam as) bisa menyebut Muhammad padahal aku belum menciptakannya?. Adam as berkata "Ya Robb. disaat engkau menciptaku dan Engkau mengusap keatas punggungku. aku memandang ke arah Ars-Mu. dan aku mendapatkan padanya tertulis "LAA ILAAHA ILLA ALLAH MUHAMMAD RASULULLAH" maka dari situ aku tahu bahwa ia (Muhammad) adalah kekasih-Mu. maka Allah berfirman kepada Adam as "engkau benar wahai Adam as. dan atas kebenaran Muhammad. maka engkau aku ampuni".
Seperti inilah kedudukan Baginda Muhammad saw disisi Allah swt. dan diatas pra nabi-nabi-Nya.