Mohon tunggu...
Al Mash Armagan
Al Mash Armagan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobinya menulis sebuah cerpen dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Tuaku Pahlawanku

10 Agustus 2024   11:31 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku senang jika mereka tertawa dan lagipula aku tidak peduli dengan hinaan mereka, yang terpenting aku tetap menjadi diriku sendiri" katanya dengan tenang tanpa ada raut sedih atau marah. 

Kata-kata anak itu membuat ku sadar bahwa aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa perlu malu ataupun takut, ahh aku jadi merasa bersalah pada orang tuaku karna sudah membohongi mereka berkali-kali. Kurasa setelah ini aku harus minta maaf pada mereka. 

"Sela, kau sedang bersama siapa? " lamunanku buyar saat mendengar seseorang memanggil anak di sampingku. 

"Sedang bersama kak Eron" jawab gadis itu pada pria disampingnya. 

"Mmmm sepertinya kakak mu sudah datang, kakak pulang dulu ya" ucapku lalu pergi. 

_Skip_

Sesampainya di rumah aku langsung menghampiri kedua orang tua ku dan menangis, aku meminta maaf pada mereka karna sudah membohongi mereka, mereka yang bingung bertanya kepada ku apa yang terjadi dan aku pun menjelaskan semuanya. 

Setelah mendengarnya orang tua ku hanya tersenyum dan berkata kepadaku "Izzam, kami tidak marah kepadamu, kau sudah berani bercerita dan meminta maaf itu sudah cukup bagi kami" ujar ibuku sambil mengelus kepalaku. 

"Yang dikatakan ibumu benar, yang terpenting kau mau menjadi dirimu sendiri itu sudah cukup bagi kami" setelah mendengarkan ucapan ayahku, aku jadi yakin bahwa ayahku adalah ayah terhebat yang pernah ada. 

Besoknya disekolah aku meminta maaf pada teman-teman ku dan menjelaskan semuanya kepada mereka, setelah bercerita kupikir mereka akan menjauhiku tapi ternyata tidak, mereka justru tertawa dan merangkulku.

"Kita semua gak mungkin benci ataupun ngejauhin lo, lo itu sahabat kita untuk selamanya" ujar salah satu temanku dan disetujui oleh yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun