Hal ini dikarenakan pada setiap latihannya sungguh akan menghasilkan lonjakan-lonjakan energi tinggi.", ucap ayah.
"Apabila lonjakan energi tinggi ini tidak kamu kawal ketat dengan nilai-nilai dan filosofi, maka ia akan menjadi liar dan semakin liar. Sehingga sering kau jumpai mereka yang digdaya namun lemah moralnya. Sering kau jumpai mereka yang perkasa namun tiada perasa.
Manakala ada orang yang belajar ilmu-ilmu kanuragan dan memiliki keluarga yang harmonis, ayah yang bijaksana, ibu yang baik dan beradab, lingkungan masyarakatnya yang baik, maka sungguh ilmu itu nantinya dapat bermanfaat. Namun manakala ia belajar ilmu-ilmu kanuragan tanpa bimbingan filosofi yang baik, maka sungguh kelak ilmunya akan melahap dirinya dan keluarganya seperti halnya api membakar kayu kering.", lanjut ayah.
Aku merinding mengingat kembali ucapan ayah.
"Maka menjadi tugas dari siapapun yang melatih ilmu-ilmu ini atau yang mengajarkannya untuk memahami nilai-nilai dan filosofi yang terkandung di dalam setiap ajaran. Akan lebih baik apabila mereka menjalani semua nilai dan filosofi ini dalam kehidupannya sehari-hari secara nyata. Sebab sungguh Allah akan sangat melaknat mereka-mereka yang mengatakan sesuatu yang mereka tidak menjalaninya. Ajarkan sesuatu yang kamu sudah lakukan dan jalani dengan baik.
Sebab darisanalah nanti akan lahir keberkahan pada ilmu...", tutup ayah.
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H