Mohon tunggu...
Mugito Guido
Mugito Guido Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Senang menulis tapi tidak pinter menulis. Aku hanya asal menulis, menulis asal!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

M. Nuh KO Lagi: Unas Kacau, Semua Siswa Lulus?

26 April 2013   21:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1366985412466857242

“Kami meminta Pak Menteri meluluskan semua peserta ujian,” ujar Eko Indro Purnono, politikus Partai Amanat Nasional dalam Rapat Kerja Komisi Pendidikan DPR dengan Menteri Pendidikan hari ini, Jumat 26 April 2013.

Dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di kompleks Senayan hari ini, Komisi Pendidikan menilai penundaan dan kekisruhan Unas tahun ini telah menyebabkan kondisi psikologis siswa terganggu.

Carut- marut Unas ini telah mengundang banyak kritik, baik dari para pegiat pendidikan maupun dari masyarakat umum. Pelaksanaan Unas bukannya lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, pelaksanaan Unas tahun ini justru jauh lebih buruk. Terjadinya penundaan Unas di 11 propinsi, banyaknya soal yang tertukar sampai dengan rendahnya mutu kertas jawaban, menunjukkan kelalaian manajemen Kemendikbud.

Dengan alasan di atas, DPR minta Mendiknas untuk mempertimbangkan nilai Unas tahun ini tidak dijadikan sebagai tiket kelulusan maupun tiket lolos ke perguruan tinggi. Kemendikbud dihimbau untuk legowo menerima berbagai masukan dari masyarakat.

Kalau nanti memang usulan DPR ini diterima dan hasil Unas tidak dijadikan sebagai standar kelulusan, artinya semua perserta Unas tahun ini dinyatakan lulus. Yang terjadi kemudian semua siswa akan akan bersorak:Horeeeeee!

Terlepas dari kegembiraan siswa karena dinyatakan lulus (meskipun ini bukan berarti sebuah keberhasilan sebuah kualitas pendidikan), tentu saja Mumammad Nuh akan sangat bersedih. Kita bisa membayangkan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk pelaksanaan Unas tahun ini. Dan bila akhirnya nilai Unas itu tidak akan digunakan, bukankah itu sebuah kerja yang sia-sia karena sebagai akibat tidak matangnya perencanaan dalam menejemen pendidikan?

Gagalnya Unas tahun ini bisa berartiM. Nur terpukul KO untuk yang kedua kali. Sebelumnya Pak Menteri juga keok dan KO oleh Keputusan MK yang menuntut pembubaran sekolah berstatus SBI/RSBI.

Begitulah memang, menjadi menteri jelas bukan merupakan pekerjaan yang enak dan mudah. Semoga tetap bertahan, Pak Menteri!

sumber: Tempo.com, 26-04-2013, gambar: berita8.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun