Bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut dalam kancah Politik bukanlah atas kepentingan Pragmatis, tapi lebih dari itu yaitu menjadi sebuah Proyek Peradaban. Bahkan usaha tersebut bukan hanya terbatas pada umur individu dan umur generasi, tap lebih melampaui itu semua. Dan Proyek Peradaban ini juga membutuhkan semua sumber daya manusia dari semua lapisan masyarakat dan semua jenis profesi dan keahlian. lebih dari itu semua Proyek ini juga membutuhkan energi dan semangat yang luar biasa, yang dapat bernafas dalam jangka yang sangat panjang. Proyek peradaban ini yang akan memandang belahan-belahan budaya dan politik menjadi satu kesatuan dan terpadu (holistik dan integral). Dahulu ketika area Perang Dunia II merambah kawasan Pasifik dan secara khusus di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur berhadap-hadapan dengan Jepang dan Sekutu, Para pejuang kemerdekaan saat itu berfirasat bahwa inilah momentum bagi Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaannya. Sehingga muncullah sebuah negara baru yang berdaulat bernama Indonesia. Begitupun ketika era reformasi bergelora, saat itu menjadi sebuah momentum bagi sebuah partai yang berniat untuk mereformasi negara dan bangsanya bernama Partai Keadilan (saat itu masih PK ) ikut dalam kancah demokrasi di Indonesia . Partai Keadilan atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS saat ini) telah mengokohkan jatidirinya sebagai salah satu kekuatan moral dalam dunia Politik di Indonesia, meskipun dengan berbagai isu yang berusaha menjatuhkan terus menimpanya. Tapi kita sama-sama tahu bahwa dalam kancah Dunia Politik praktis di Indonesia, orang -orang tidak menilai berdasarkan apa PKS inginkan, tapi mereka menilai berdasarkan apa yang dapat PKS lakukan dan berikan kepada mereka. dan mereka tidak akan menanyakan lebih jauh apa visi -misi kita, tapi mereka menanyakan seberapa mampu PKS merealisasikan apa yang mereka inginkan. Inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi PKS dalam hidup berdemokrasi di Indonesia bagaimana memberikan Pendidikan Politik yang baik bagi bangsanya dengan terus berupaya mengajaknya dengan Cinta, Kerja dan menjalin Harmoni. Sehingga Proyek peradaban ini nantinya dapat menciptakan sebuah taman kehidupan dimana bunga-bunga kebaikan , kebenaran dan keindahan dapat tumbuh bersemi. Dan Taman itulah yang kelak menjadi saksi sejarah indonesia bahkan dunia. (Terinspirasi dari catatan-catatan Ust. Anis Matta) Catatan Mas Gagah28 Tangsel, 14 April 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H