Merawat Taman Bacaan adalah Merawat Bangsa
Pekerjaan pembangunan taman bacaan ini tentu saja bukan hanya pekerjaan rumah pemerintah Jakarta.Â
Tetapi pekerjaan seluruh pemimpin bangsa ini khususnya Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia saat ini. Sepengetahuan saya, selama ini visi dan misi calon presiden hanya sebatas pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Sangat jarang ada seorang presiden yang berteriak lantang saat kampanye bahwa jika terpilih akan membangun taman bacaan di setiap sudut sekolah atau di setiap kantor kelurahan. Tempat di mana saja orang datang, seharusnya di situlah dibangun taman bacaan.
Saya merindukan sebuah tempat yang dingin di temani buku-buku sambil menyesap sebuah kopi panas. Tentu tempat itu harus disediakan oleh pemerintah secara gratis. Di taman bacaan itu saya berharap membaca buku-buku baru atau bahkan buku-buku lama yang sudah kumal sampulnya.
Saya juga berharap membaca koran usang terbitan puluhan tahun lalu. Di sana kemudian banyak orang akan berdiskusi tentang banyak hal mengenai pembangunan bangsa ini.Â
Taman bacaan adalah tempat bertengkar kemampuan intelektual berbasis riset pustaka dari buku-buku tersebut. Bukan pertengkaran phisik yang selama ini terjadi yang hampir memecah belah bangsa kita.
Semoga kita dan bangsa kita mau belajar dari bangsa lain. Mencintai membaca untuk pembangunan bangsa Indonesia sekarang dan masa depan. Memulai dari hal yang sederhana "Merawat Taman Bacaan" di rumah kita, di dekat pasar, di kantor, ataupun di sudut kelurahan yang sering kita kunjungi.
Semoga bangsa kita mencintai buku dan mecintai membaca.
Bangka 3 A No. 62
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H