Mohon tunggu...
Mas Gagah
Mas Gagah Mohon Tunggu... Dosen - (Lelaki Penunggu Subuh)

Anak Buruh Tani "Ngelmu Sampai Mati"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urusan Kebersihan Kamar Mandi Gagal, Maka Gagal Juga Sebuah Universitas

26 September 2018   20:53 Diperbarui: 26 September 2018   21:11 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.nusabali.com

Semua Level Punya Tanggung Jawab

Dalam peradaban pendidikan yang maju, masalah pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua level. Dalam kampus misalnya, dari Rektor hingga tukang bersih-bersih kamar mandi harus bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Jika satu saja pada satu level bermasalah, maka rusak semuanya. Jika ada keberhasilan sebuah kampus jangan pernah dianggap hanya rektor, dekan,atau dosen paling berjasa. Semua level pekerjaan harus satu visi, misi, dan tujuan agar sebuah universitas berhasil membangun peradaban maju.

Misalnya dalam sebuah universitas, sebuah kamar mandi jorok bukan main. Siapa yang hendak disalahkan? Tentu yang paling dekat paling di salahkan adalah cleaning service itu. Dialah yang paling kena marah.

Walaupun kegagalan itu jika diurai akan panjang jalurnya. Jika sebuah level pekerjaan gagal, maka seharusnya semua level segera berbenah diri. Kegagalan kebersihan kamar mandi kampus misalnya, hanyalah salah satu esatafet dari sistem pengelolan yang gagal.

Perlakukan Dengan Baik Tukang Bersih-Bersih Kamar Mandi

Sebuah kampus menginginkan menjadi bertaraf internasional secara akademik. Di sini lain terkadang gagal menjadi kampus bertaraf regional. Urusan kamar mandi menjadi prioritas paling bawah. Sebab, kamar mandi hanya wilayah yang dikerjakan oleh jongos.

Pada level paling atas, jangan pernah berpikir tentang kamar mandi. Biar saja hal itu dikerjakan oleh golongan paling rendah yaitu Cleaning Service. Betapa tidak berharganya seorang cleaning service. Pekerjaan inipun selalu diberikan gaji dengan level paling bawah.

Jikalau semua menjadi rektor, siapa yang mau jadi tukang bersih-bersih kamar mandi? Bukankah tukang bersih kamar mandi ini merupakan pekerjaan yang sangat berat? Jika tidak ada tukang bersih-bersih kamar mandi, maka sebuah kampus mengalami kekacauan.

Maka, jika sebuah universitas kamar mandinya jorok. Itulah salah satu indikasi bobroknya capaian pembelajaran. Selama ini mungkin capaian pembelajaran di universitas hanya diukur dari sebuah nilai akademik.

Hal-hal yang bersifat kebersihan terkadang tidak menjadi penilaian. Padahal, dari kebersihan itulah peradaban sebuah bangsa di nilai. Pernah penulis temui di sebuah kampus, kamar mandi yang dapat dikatakan tidak layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun