Saya sering menuliskan tentang pendidikan Indonesia. Menurut saya, pendidikan merupakan tema yang tidak akan pernah selesai dituliskan sampai kapanpun.
Kita bisa mengambil contoh bangsa Jepang yang pernah lulu lantak oleh Bom Atom itu bangkit bersama pendidikan. Jepang, India, dan China hampir menguasai ekonomi dunia karena di sana ada jaminan pendidikan bagi generasi mudanya.
Seperti kisah saya kemarin saat naik Grab Motor dari Mampang ke UIN Jakarta. Tukang ojek ini mungkin berbeda dengang beberapa tukang ojek yang pernah saya temui. Hal yang menarik dari tukang ojek online yang saya tumpangi adalah visinya tentang pendidikan.
"Ke UIN Mas?" Tukang ojek online dari Grab yang masih muda ini mengendari motor Jupiter MX warna hitam.
"Iya, saya ke UIN Ciputat..."
Naik kemotornya, tanpa memperhatikan wajahnya. Sebelum motor berjalan, saya mengajaknya mengobrol. Kebiasaan saya, saat naik ojek online sering menggali informasi tentang latar belakang penddikan dan sebagainya. Beberapa tukang ojek online yang pernah saya tanyai rata-rata pendidikan sampai tingkat SMA bahkan ada juga hanya tingkat SLTP.
"Mas asalnya dari mana?"
Seperti saat naik ojek online sebelumnya, pertama saya selalu bertanya tentang asal daerah. Pertanyaan ini kemudian akan menyambung pada pertanyaan lain.
"Saya dari Pekalongan mas..."
"Oww. Wong Jowo juga..."
Saya mengetahui dari logat yang sedikit ngapak kalau tidak dari Tegal, yah Pekalongan, atau Brebes. Motor terus melaju dari Mampang menuju Ciputat. Saya melanjutkan beberapa pertanyaan pada tukang ojek online itu.