Gambar 1, Jus Satoimo menarik perhatian pengunjung di Pameran APTEX 2016 di JIEx Kemayoran (Doc. MFMT/Mukhtar)
Sejak diperkenalkan oleh Mukhtar Abes, seorang pengusaha muda dari Banda Aceh, sekitar dua tahun yang lalu, Talas Jepang Satoimo (Colocasia Esculenta var Aquarum), kini komoditi pangan alternatif ini sudah “menjelma” sebagai salah satu komoditi pertanian unggulan di provinsi Aceh. Keberadaan talas yang memang berasal dari Negara Jepang, sesuai dengan namanya ini, semakin populer sejak diperkenalkannya Jus Satoimo sebagai tren minuman sehat alami. Pertama kali dipopulerkan oleh Mukhtar bersama drh. Ahdar, MP di Café Horas, Saree, kini jus satoimo sudah bisa dijumpai di beberapa kafe di Banda Aceh dan Medan, bahkan kini mulai “merambah” Jakarta.
Sambil terus membina petani di berbagai tempat, Mukhtar juga terus berupaya memperkenalkan dan mempromosikan talas jepang hasil budidaya petani Aceh ini ke berbagai kota. Seperti yang baru-baru ini dilakukannya di Jakarta, melalui even Indonesia Agro Expo, Agro Product and Technology Expo (APTEX) 2016 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIEx) Kemayoran, Jakarta. Dalam pameran produk dan teknologi pertanian terbesar yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia, Mukhtar “mengusung” berbagai produk olahan talas jepang seperti keripik satoimo, aneka kue kering berbahan talas satoimo, es krim satoimo dan beberapa produk olahan berbahan dasar talas jepang lainnya. Tidak ketinggalan, Mukhtar yang ikut pameran tersebut secara swadaya, juga memperkenalkan Jus Satoimo kepada pengunjung pameran yang digelar selama 4 hari dari tanggal 5 sampai 8 Mei 2016 di pusat pameran terbesar di Jakarta itu.
Jadi Primadona APTEX 2016
Diluar dugaan, promosi yang dilakukan oleh Mukhtar dengan “menumpang” di Stand Pemerintah Provinsi Aceh itu mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung pameran, bahkan jadi “primadona” bagi para pengunjung pameran. Tak hanya di”kerubuti” oleh pengunjung umum, banyak pejabat bahkan wisatawan asing juga penasaran ingin mencicipi jus satoimo. Talas jepang yang menurut penelitian mengandung senyawa pembentuk collagen ini diyakini sebagai salah satu zat penghambat penuaan kulit, membuat banyak pengunjung yang penasaran ingin mencoba minuman sehat yang konon bisa bikin “awet muda” ini.
Bahkan seorang wisatawan Jepang yang kebetulan mengunjungi stand provinsi Aceh, juga tidak ketinggalan untuk mencoba jus satoimo ini. Usai mereguk segelas jus satoimo, wisatawan Jepang ini berkomentar menunjukkan kepuasannya,
“Arigato, jusu satoimo oishii” (Terima kasih, jus satoimo ini lezat sekali), ungkap wisatawan Jepang yang sedang menikmati liburan di Jakarta ini.
Sambutan luar bisa pengunjung pameran terhadap jus satoimo ini, membuat Mukhtar semakin optimis, bahwa pengembangan talas jepang di Aceh yang telah dirintisnya sejak tahun 2013 itu memiliki prospek ekonomi yang sangat baik di masa yang akan datang. Promosi yang dilakukan oleh Mukhtar kali ini cukup berhasil, selain mampu menyedot banyak pengunjung untuk mencicipi jus satoimo, lewat pameran ini, Mukhtar juga berhasil melakukan transaksi dagang dengan beberapa pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi di bidang produk olahan talas jepang ini. Meski nilainya masih relatif kecil, namun pengusaha muda Aceh ini tetap optimis,
“Ini awal yang baik dan berita bagus untuk petani talas jepang di Aceh” ungkap Mukhtar melalui telepon selulernya, dia juga menyatakan akan terus mempromosikan talas jepang ini melalui berbagai pameran di kota-kota besar di Indonesia,
“Meski harus mengeluarkan modal sendiri, tapi saya puas sudah bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh, kalau ada pameran seperti ini di kota-kota lainnya, Insya Allah saya juga akan ikut berpartisipasi” pungkas pengusaha muda yang juga Ketua Asosiasi Talas Satoimo Aceh ini.