Gambar, Cover Buku "Inspirasi Dari Gayo" (Doc, Mahara Publishing)
Alhamdulillah, rencana saya untuk menerbitkan buku sebagimana pernah saya tulis di Kompasiana beberapa waktu yang lalu (Baca : Setahun Nangkring di Kompasiana, Saatnya Kuterbitkan Buku), semakin mendekati kenyataan. Kemarin pagi, Selasa (1/12/2015) saya menerima email dari penerbit Mahara Publishing, Jakarta, isinya tentang rilis resmi dan desain cover dari penerbitan buku “Inspirasi Dari Gayo”, buku pertama dari dua seri buku tentang penyuluhan, pertanian dan ketahanan pangan di Dataran Tinggi Gayo yang merupakan buku yang sudah saya “garap” selama sebulan terkahir ini. Buku setebal 190 halaman ini berisi kisah tentang sosok penyuluh dan petani inspiratif dari Dataran Tinggi Gayo menurut informasi yang saya terima dari Direktur Mahara Publishing, Yusradi Usman Al Gayoni, sudah selesai dilakukan editing dan lay outnya dan siap untuk “naik” cetak, Insya Allah dalam minggu ini sudah dilakukan cetakan pertamanya, untuk “langkah pertama” ini, saya baru berani mencetak sebanyak 500 eksemplar dan rencananya akan saya launching menjelang pergantian tahun nanti.
Buku saya ini juga sudah terlebih dulu mengantongi izin terbit berupa ISBN dari Perpustakaan Nasional dengan nomor seri : 978-602-733342-9, dalam penerbitan ini, buku saya di editori langsung oleh Yusradi Usman, sedangkan lay outnya digarap oleh Rina Wahyuni dan disain cover dipercayakan kepada Mahmuddin. Sebagai penulis buku tersebut, tentu saya merasa sangat bersyukur, akhirnya saya bisa menerbitkan buku, sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Bagi penulis senior seperti Iskandar “Isjet” Zulkarnaen, Pepih Nugraha, Rahab Genendra, R. Gaper Fadli, Ngesti Setyo Murni, Muhammad Syukri, Rushan Novally, Kevin dan sederetan kompasianer senior lainnya, menerbitkan buku tentu bukan hal baru yang luar biasa, tapi bagi saya yang masih sangat “hijau” dalam dunia tulis menulis ini, bisa menerbitkan buku tentu sesuatu banget. Karena sebelumnya saya memang tidak pernah membayangkan kalo akhirnya tulisan-tulisan saya akhirnya “dilirik” penerbit untuk dibukukan, bahkan sampai saai inipun, saya masinh belum begitu “pede” menyebut diri saya sebagai penulis.
Awalnya saya menulis di berbagai media, hanyalah sekedar ingin ikut berpartisipasi menyebarluaskan informasi tentang kiprah dan geliat pembangunan pertanian di daerah saya, karena saya melihat selama ini nyaris sangat jarang ada penulis yang mau mengangkatnya ke media. Kalaupun kemudian banyak penulis yang tertarik mengangkat Gayo, lebih berfokus kepada budaya dan kopi, karena kedua potensi itu memang yang paling menonjol di daerah saya, padahal banyak potensi lain yang layak untuk “diangkat” ke permukaan yang selama ini nyaris tidak diketahui oleh publiK. “Celah” itulah yang kemudian saya manfaatkan sebagai momentum untuk mulai menulis, meski saya sadar bahwa saya sama sekali tidak punya basic pengetahuan tentang menulis sama sekali, kalupun sedikit-sedikit saya kemudian bisa mengembangkan hobi menulis saya, tidak lain adalah berkat bimbingan “Tuan Guru” saya paka Muhammad Syukri, nama yang sudah tidak asing bagi para pembaca Kompasiana.
Tapi yang terjadi kemudian, semua diluar dugaan saya, tulisan-tulisan saya yang hanya bermodal “nekat” itu ternyata mampu menarik perhatian dan dinilai layak untuk diterbitkan dalam sebuah buku oleh penerbit Mahara Publishing yang merupakan anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) itu, setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya setuju untuk menerbitkan buku saya, meski awalnya saya masih terkendala dengan biaya untuk penerbitan buku pertama saya ini. Tapi Alhamdulilah, berbagai dukungan dan bantuan moril maupun materiil kemudian berdatangan dari teman-teman untuk merespons rencana saya menerbitkan buku, bahkan beberapa puluh eksemplar sudah dipesan baik melalui saya sendiri maupun yang langsung memesan kepada penerbit, meski bukunya sendiri belum terbit.
Respons dan apresiasi juga saya dapatkan dari Bapak Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM, yang kemudian berkenan memberikan kata sambutan dalam penerbitan buku perdana saya ini. Begitu juga respons dari beberapa pejabat publik yang kemudian berkenan memberi komentar dalam penerbitan buku perdana saya ini seperti Prof. Dr. Abubakar Karim, MS (Kepala Dinas Pertanian Aceh), Karimansyah I, SE, MM (Sekretaris daerah Kabupaten Aceh Tengah), Drs. Muhammad Syukri, MPd (Staf Ahli Bupati Aceh Tengah), Ir. Nasrun Liwanza, MM (Kepala Dihubkominfo) dan Ir. Husaini A Jalil (Kepala bagian Perekonomian Setdakab). Komentar dari para “petinggi” itu akhirnya oleh penerbit dijadikan bagian dari buku saya, komentar mereka ikut “menghiasi” cover belakang buku saya ini, sesuatu yang sangat suprprise bagi saya tentunya.
Akhirnya saya hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada teman-teman yang sudah dengan suka rela membantu saya untuk menerbitkan buku ini. Saya juga berharap, buku perdana saya nantinya akan bermanfaat bagi para pembaca, karena selain sebagai upaya saya mengangkat “marwah” penyuluh dan petani Gayo, saya juga memiliki obsesi agar buku saya ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi siapa saja.
Sejatinya apresiasi penerbit Mahara Publishing sudah “membuka pintu” bagi saya, juga jadi “beban” baru bagi saya, karena saya jadi seperti punya “hutang” untuk menerbitkan buku kedua dan seterusnya. Tapi Alhamdulillah, semua berkat pertolongan dan kemurahan Allah SWT, Insya Allah draft buku kedua saya saat ini sudah berada di “tangan” penerbit, dan siap untuk proses editing, sementara di sela-sela kesibukan saya sebagai abdi negara, saya juga sedang mempersiapkan buku ketiga saya. Tentu saja dukungan dan do’a dari para pembaca Kompasiana sangat saya harapkan, sehingga suatu saat saya berani menyebut diri saya sebagai seorang penulis. Dan maaf nih, kalo saya sedikit promosi lewat tulisan, bagi pembaca setia Kompasiana yang berminat untuk memiliki buku saya ini, silahkan inbox melalui akun facebook saya dengan nama akun yang sama persis dengan nama akun Kompasiana saya, karena Fatham Muhammad Taufiq, memang nama asli pemberian orang tua saya. Para pembaca Kompasiana nantinya juga bisa memperoleh buku saya di toko-toko buku, karena penerbit juga akan membantu mendistribusikan buku saya ke toko-toko buku di kota anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H