Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sensasi Rujak U Groh Desa Bakoy, Kuliner Unik di Aceh

29 Februari 2020   10:23 Diperbarui: 29 Februari 2020   10:29 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti umumnya desa-desa di wlayah pesisir Aceh, Desa Bakoy didominasi oleh lahan persawahan, karena desa tersebut merupakan daerah pertanian yang mengandalkan padi sebagai komoditi utama. Selain padi, perkebunan kelapa juga terdapat di desa ini, juga ternak seperti itik dan sapi banyak dibudidayakan masyarakat di desa ini, sekilas tidak ada yang istimewa di desa yang terletak di kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar ini.

Namun begitu menelusuri jalan kabupaten yang melintasi desa ini, kita akan menemukan keunikan yang mungkin tidak ada di daerah lain. Di pinggir jalan, dengan latar belakang tanaman padi menghijau di persawahan, berdiri beberapa kafe sederhana, atau lebih tepatnya saung berlantai kayu dan beratapkan rumbia. 

Disaun-saung itu dijajakan berbagai makanan dan minuman ringan bagi pengunjung yang singgah di desa tersebut. Berlokasi tidak begitu jauh dari pusat kota Banda Aceh, Desa Bakoy yang dapat diakses dari berbagai arah ini,  memang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah, karena pemandangan alamnya yang indah.

Di salah satu saung tersebut, ada jenis kuliner yang sangat unik, dan mungkin hanya ada di Aceh, namanya Rujak U Groh. Bagi yang pernah melintas di kawasan Indrapuri, di lintasan jalan utama Medan -- Banda Aceh, mungkin pernah menjumpai kuliner unik ini. Tapi yang ada di Desa Bakoy, agak berbeda dengan yang ada di Indrapuri. Rjak kan ada dimana- mana, lalu apa istimewanya rujak U Groh?

Tidak seperti rujak biasa yang berbahan dasar bermacam buah-buahan dengan bumbu cabe, kacang dan gula merah, rujak U Groh yang ada di desa Bakoy ini tergolong unik.  Bahan dasarnya adalah batok kelapa dari kelapa yang masih sangat muda, belum ada isinya (Bahasa Jawanya Cengkir). Batok kelapa muda itu belum keras dan masih renyah kalau dikunyah, ini sama dengan bahan dasar rujak U Groh yang ada di Indrapuri. 

U Groh sendiri dalam bahasa Aceh memang berarti batok kelapa. Hanya saja untuk rujak Ugroh di desa Bakoy, ada tambahan bahan yaitu umbut (bagian dalam pucuk pohon) kelapa yang berwarna putih dan berasa gurih (di Jawa dikenal dengan nama Pondoh). Ini yang membuat rujak U Groh di desa Bakoy menjadi berbeda. Umbut kelapa yang lembut dengan rasa gurih manis ini, membuat rijak U Groh semakin "menggigit".

Begitu juga dengan bumbunya, tidak seperti bumbu rujak biasa, bumbu rujak U Groh terdiri dari cabe  rawit, cuka dan isi buah Kawista, yang di Aceh dikenal dengan nama "Buah Batok". Isi buah batok yang berwarna coklat dengan rasa asam dan manis ini sebagai pengganti gula dan asam jawa. 

Dengan campuran seperti itu, jadilah kolaborasi rasa manis, pedas, asam dan gurih, khas dari rujak unik ini. Manis asamnya buah batok dan cuka berpadu dengan pedasnya cabe rawit dan gurihnya batok kelapa muda dan umput kelapa. Tentu ini sensasi luar biasa bagi yang baru pertama kali mencoba rujak ini.

Gambar 2, Rujak U Groh, paduan rasa manis, pedas, gurih dan asam (Doc. FMT)
Gambar 2, Rujak U Groh, paduan rasa manis, pedas, gurih dan asam (Doc. FMT)
Sambil menikmati pemandangan sekitar berupa hamparan sawah dengan tanaman padi menghijau (menjelang panen berubah menjadi hamparan kuning), dengan hembusan semilir angin sepoi, menambah paduan rasa dalam rujak U Groh ini seperti harmoni kehidupan. Meski hanya di saung sederhana, kebersihan tempat ini cukup terjaga, jadi nggak perlu sangsi menikmati rujak yang agak ekstrim ini. Begitu juga dengan harga yang ditawarkan, cukup bersahabat. Seporsi rujah U Groh cukup ditebus dengan 15 ribu rupiah saja, sementara minuman pendamopingnya berupa air kelapa muda atau jus buah bisa dinikmati dengan harga 10 sampai 15 ribu rupiah.

Gambar 3, Saung, kafe sederhana tempat menikmati rujak U Groh dengan pemandangan sawah di sekitar (Doc. FMT)
Gambar 3, Saung, kafe sederhana tempat menikmati rujak U Groh dengan pemandangan sawah di sekitar (Doc. FMT)
Penasaran dengan rasa rujak yang unik ini, kalau ada kesempatan ke Banda Aceh, jangan lupa mampir ke desa ini, Bisa diakses dari Ulee Kareeng melalui Jaembatan Cot Iri, bisa juga diakses lewat Lambaro. Hanya sekitar 20 sampai 30 menit dari pusay kota Banda Aceh, dan anda langsung bisa menikmati rujak unik yang Cuma ada di Aceh ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun