Salah satu tujuan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk melahirkan kader-kader terampil yang memiliki skill memadai untuk terjun ke lapangan kerja atau menciptakan lapangan kerja sendiri melalaui kewira usahaan (enterpreneurship).Â
Itulah sebabnya, sejak awal, para siswa sudah diajarkan praktek langsung pada bidang atau program study masing-masing. Praktek lapang tersebut biasanya dilaksanakan di tempat mitra kerja SMK yang bersangkutan, seperti lembaga pemerintah atau swasta, perusahaan atau lahan usaha tertentu.
Begitu juga yang dilakukan oleh SMK Negeri 2 Takengon yang merupakan 'metamorfosa' dari Sekolah Menengah Teknologi (SMT) Pertanian dan Sekolah Teknik Menengah (STM) Pertanian yang sudah berdiri sejak tahun 1980an.Â
Meski sekarang sudah berubah menjadi SMK Umum, namun sekolah kejuruan ini tetap tidak melupakan cikal bakal sebagai satu-satunya sekolah menengah atas di wilayah Dataran Tinggi Gayo yang menfokuskan diri untuk mendidik kader-kader pertanian. Salah satunya dengan mempertahankan salah satu program studi (prodi) agribisnis di sekolah ini.
Dipertahankannya prodi agribisnis ini adalah sebagai salah satu upaya 'mencetak' kader-kader pertanian yang memiliki jiwa agribisnis  dan enterpreneurship di bidang pertanian, karena wilayah kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah pertanian yang kehidupan sebagian besar warganya bergantung pada sektor ini.Â
Komoditi pertanian seperti Kopi Arabika, Kentang, Cabe, Tomat, Jeruk, Alpukat, Nanas dan berbagai komoditi pertanian lainnya, sudah sejak lama dikenal sebagai penyangga perekonomian masyarakat di daerah berhawa sejuk dan bertopografi perbukitan ini.
Jalin kemitraan dengan penyuluh pertanian.
Yang membuat SMK berbeda dengan sekolah menengah umum lainnya, adalah penerapan Pendidikan Standar Ganda (PSG) dimana setiap siswa selain mendapatkan pembelajaran melalui kurikurum formal, juga dibekali dengan Praktek Kerja Industri (Pakerin) agar memiliki pengalaman untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dan memiliki skill untuk memulai usaha sebagai entrepreneur.
Mengoptimalkan pembekalan bagi para siswanya, pihak SMK Negeri 2 Takengon kemudian menjalin kemitraan dengan para pihak yang dianggap layak untuk membantu para siswa untuk mendapatkan pengalaman dan menambah skill mereka.Â
Salah satu lembaga yang kemudian 'dilirik' oleh Kepala SMK Negeri 2 Takengon, Hajarussalam, MPd adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bebesen, Aceh Tengah. Tempat bernaungnya para penyuluh pertanian di wilayah kecamatan Bebesen ini dinilai layak untuk 'dititipi' para siswa dari program studi Agribisnis untuk menimba ilmu dan pengalaman bagi para siswa.
Salah satu keberhasilan BPP Bebesen yang sudah terlihat nyata adalah mengembangkan kawasan Pantan Terong yang dulunya hanya berupa hamparan ilalang dan pakis, menjadi lahan hortikultura dengan berbagai komoditi pertanian seperti kentang, kol, wortel dan lain-lainnya.Â