Tahun 2017 yang lalu, melalui program Corporate Social Resposibility (CSR), Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe meluncurkan bantuan pengembangan klaster cabai di Kampung Ponok Balik, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Sesuai dengan hasil study kelayakan yang telah dilakukan oleh pihak BI, Kelompok Tani (Poktan) Sumber Berkah kemudian ditunjuk sebagai pelaksana bantuan pengembangan klaster cabe seluas 5 hektar tersebut.
Kepedulian Bank Indonesia terhadap pengembangan komoditi cabe tersebut, menurut Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Yufrizal, karena komoditi cabai merupakan salah satu komoditi strategis yang sangat mempengaruhi inflasi.
"Bank Indonesia memiliki peran untuk menjaga stabilitas harga cabai, karena komoditi ini sangat berpengaruh terhadap inflasi, untuk itu perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya petani" ungkap Yufrizal pada saat penanaman perdana klaster cabai ini pada bulan Oktober 2017 yang lalu.
Lebih lanjut Yufrizal mengungkapkan, bahwa pengembangan klaster cabai di kabupaten Aceh Tengah ini merupakan bagian dari program bantuan sosial untuk meberdayakan masyarakat. Kepada kelompok tani Sumber Berkah, Bank Indonesia memberikan bantuan berupa sarana produksi berupa bibit, pupuk dan obat-obatan, prasarana pendukung berupa hand tracktor dan pembangunan bak penampungan air untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman cabai selama masa pemeliharaan. Selain itu pihak BI juga memberikan bantuan teknis berupa pelatihan bagi petani dan pendampingan yang dilakukan bersama para penyuluh pertanian yang bertugas di BPP Ketol.
Hasil panen menggembirakan
Dipilihnya Poktan Sumber Berkah sebagai pelaksana pengembangan klaster cabai ini merupakan pilihan tepat, karena kelompok tani yang diketuai oleh Edi Prianto ini memang meiliki kapasitas dan kesungguhan dalam melaksana program pemberdayaan petani ini. Kesungguhan para petani yang tergabung dalam kelompok tani ini, akhirnya membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. Sinergi yang baik antara petani dengan para penyuluh pertanian, juga menjadi kunci keberhasilan kelompok tani ini melaksanakan program yang baru pertama kali dilaksanakan di Dataran Tinggi gayo ini.
Tanggal 18 Pebruari 2018 lalu, Perwakilan BI Lhokseumawe bersama Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abu Bakar melakukan panen perdana di lahan klaster cabe yang berada di kampung Ponok Balik ini. Kondisi tanaman yang terawat dengan baik, membuat hasil panen cabai kali ini benar-benar membuat para petani sumringah. Kegembiraan juga terlihat di wajah pak Bupati Shabela saat melakukan panen perdana itu.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Yufrizal, Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, dia mengungkapkan bahwa pihaknya dari awal sudah optimis program ini akan berhasil karena anggota kelompok tani melaksanakan kegiatan ini secara bersungguh-sungguh. Kepada para penyuluh pertanian yang bertugas di BBP Ketol, Yufrizal tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan pendampingan yang dilakukan para penyuluh untuk mensukseskan program ini.
"Dari awal pemilihan lokasi dan kelompok tani, kami sudah optimis bahwa program ini akan berhasil, dan hari ini kita semua sudah membuktikannya, ini berkat kesugguhan petani-petani kita dan juga dukungan pendampingan teknis yang dilakukan oleh rekan-rekan penyuluh yang bertugas disini, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pak Rahmad selaku Kepala BPP Ketol beserta jajarannya yang ikut berperan aktif melakukan pendampingan kepada kelompok tani sehingga program ini berhasil dengan baik" ungkap Yufrizal saat mendampingi Bupati Aceh Tengah melakukan panen perdana itu.
Difasilitasi BI Lakukan Study Banding ke Jawa Tengah
Keberhasilan Poktan Sumber Berkah dalam melaksanakan pengembangan klaster cabai ini benar-benar membawa berkah. Pihak BI yang melihat potensi sumber daya manusia pada kelompok tani ini, kemudian memberikan 'bonus' tambahan berupa kegiatan study banding bagi poktan ini ke Jawa Tengah.
Didampingi oleh Kepala BPP Ketol, Rahmad, SP, selama kurang lebih satu minggu, Ketua Poktan Edi Prianto bersama 4 anggotanya yaitu Teguh Suryadi, Suratno, Suroto dan Supriadi, melakukan study banding ke beberapa daerah di Jawa Tengah. Rombongan study banding ini 'dikawal' langsung oleh Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Yufrizal.
Menurut Yufrizal, kegiatan study banding ini bertujuan untuk membuka wawasan dan menambah pengalaman kepada kelompok tani yang sudah menunjukkan kesungguhannya melaksanakan program yang difasilitasi oleh BI. Selain itu, study banding ini juga untuk membuka peluang kemitraan dengan para pelaku usaha di Jawa khususnya dalam pemasaran hasil Cabai, sehingga harga yang diperoleh petani mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kelompok-kelompok tani yang dijadikan obyek kunjungan ini suah memilki unit produksi, usaha pembibitan, unit pengolahan pupuk organit, unit pengolahan dan pemasaran hasil cabai, sehingga diharapkan kelompok tani dari kabupaten Aceh Tengah ini mampu mengadopsi ilmu dan pengalaman dari kelompok tani maju ini untuk diterapkan di daerah mereka. Bertemu dengan saudara-saudara mereka di Pulau Jawa, para anggota poktan dari Dataran Tinggi Gayo ini bisa berinteraksi dan belajar langsung dari mereka, baik dari aspek budidaya maupun aspek agribisnisnya.
Kepala BPP Ketol, Rahmad, SP mengungkapkan bahwa kegiatan study banding ini sangat bermanfaat bagi kelompok tani binaannya, selain untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan bagi para petani, kegiatan ini juga berlanjut dengan kerjasama kemitraan dengan para pihak di pulau Jawa.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Edi Prianto, Ketua Poktan Sumber Berkah, dia tidak menyangka bisa sampai ke Jawa Tengah hanya karena keberhasilan kelompoknya mengelola program pengembangan klaster cabai ini. Edi merasa bersyukur kelompoknya ditunjuk sebagai pelaksana pengembangan klaster cabai ini, sampai akhirnya difasilitasi mengikuti study banding ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah membantu kami dalam mengembangkan komoditi cabai di daerah kami, apalagi kemudian kami juga diajak ikut study banding ke pulau Jawa, ini sangat bermanfaat bagi kami, banyak ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan dari teman-teman kelompok tani di Jawa Tengah ini, dan tentu saja kegiatan study banding ini membuat kami lebih bersemangat dalam menjalankan usaha tani cabai" ungkap Edi.
Hari Senin (19/3/2017) kemarin Edi dan kawan-kawan telah tiba kembali di kampung halammannya di kampung Ponok Balik, ada semangat baru dalam diri mereka, bahwa mereka harus bekerja dengan lebih giat lagi agar mampu bersaing dengan para petani di daerah lain.