Usaha Riega tidak sia-sia, tanaman kol dan kentang miliknya terlihat tumbuh subur dan lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Meski dari segi produktivitas belum bisa maksimal, dia tetap bersyukur karena produk pertanian organik hasil usaha taninya ternyata banyak dicari konsumen, sehingga dia tidak mengalami kesulitan untuk memasarkan produk pertanian yang dia hasilkan. Dia juga mampu meyakinkan pembeli, bahwa hasil pertaniannya aman untuk dikonsumsi, karena memang hanya menggunakan material organic dalam proses budidayanya.
Keberhasilan Riega mengembangkan pertanian organik, meski masih dengan luas lahan terbatas, akhirnya mulai membuka mata para petani yang ada disekitarnya. Melalui kelompok tani yang dia bentuk bersama teman-teman petani lainnya, dia mulai menggalakkan pertanian organik ini dalam skala yang lebih besar. Dia juga mulai berhasil meyakinkan teman-temannya bahwa produk pertanian organik lebih terjamin pemasarannya karena lebih diminati oleh konsumen.
Sudah lebih dari 8 tahun Riega bergelut dengan usaha pertanian organik dan kini dia sudah bisa menikmati hasilnya, begitu juga dengan teman-teman kelompok taninya. Kondisi kawasan Pantan Terong yang ada pada ketinggian dataran tinggi Gayo ini memang sangat mendukung untuk pengembangan budidaya pertanian organic, karena lahannya masih relative subur dan potensi serangan hama dan penyakit tanaman relative masih bisa dikendalikan secara alami. Penggunaan bahan kimia hanya dilakukan dalam kondisi tertentu, itupun dalam dosis rendah yang masih aman.
Merasa nyaman dengan budidaya pertanian organik yang digelutinya selama ini, Riega bersama teman-teman kelompok taninya terus berupaya menambah luas lahan pertananaman komoditi horrtikulturanya. Apalagi masalah pemasaran hasil tidak lagi menjadi kendala, bahkan dari waktu ke waktu, permuntaan produk hortikultura di daerah ini juga semakin meningkat.
Berperan aktif di ajang Penas XV
Konsistensi Riega yang selalau memberikan motivasi kepada para petani di sekitar tempat tinggalnya, membuatnya dekat dengan para penyuluh dan instansi teknis pertanian di daerahnya. Tak heran jika kemudian Riega sering terlibat langsung kegiatan-kegiatan pertanian seperti pembinaan dan penyuluhan, pembuatan demplot percontohan maupun kegiatan promosi produk unggulan pertanian Datran Tinggi Gayo.
Seperti dalam ajang Pekan Nasional (Penas) XV Petani Nelayan tahun 2017 yang baru saja digelar di provinsi Aceh dari tanggal 6 sampai 11 Mei 2017 lalu. Petani muda ini ikut berperan aktif dalam even nasional tersebut, terutama di ajang pameran/expo pertanian. Sejak tahap persiapan, pengumpulan bahan komoditi, keberangkatan, penataan stand sampai menjadi pemandu stand expo, Riega selalu terlihat aktif. Pengalamannya sebagai pelaku utama di bidang pertanian, membuatnya lancar dalam memberikan penjelasan kepada para pengunjung stand.
Meski dalam expo pertanian ini ada beberapa petani yang ikut terlibat langsung, namun peran Riega terlihat paling menonjol. Sinergi dengan para penyuluh pertanian yang mengusung pameran ini juga sangat baik, karena selama inipun, dia sudah terbiasa bekerjasama dan membantu tugas para penyuluh di lapangan. Tanpa mengecilkan anggota tim expo lainya, kemenangan kabupaten Aceh Tengah dengan meraih Juara Pertaman stand expo tingkat provinsi dan Juara 2 stand ekpo tingkat nasional, tidak bisa dilepaskan dari peran petani muda yang nyaris tidak mengenal lelah ini untuk menyukseskan ajang berskala nasional ini. Panasnya udara kota Banda Aceh, tidak menyurutkan geraknya untuk terus berperan aktif mengawal pameran yang juga menjadi ajang promosi dan memperkenalkan produk pertanian unggulan di daerahnya ini. Dia berpendapat bahwa even Penas ini momentum langka yang sangat berharga untuk bisa mempromosikan potensi pertanian di daerah tempat tinggalnya, bahkan melali even ini, beberapa transaksi bisnis produk pertanian kemudian dapat terjalin antara pelaku utama pertanian dengan para pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia.
Kembali dari kota Banda Aceh usai mengikuti ajang Penas yang dihadiri perwakilan petani nelayan dari seluruh Indonesia itu, Riega tidalk mau berlama-lama mengambil masa istirahatnya. Hari ini, dia sudah kemabli beraktifitas dilahan pertanian yang dia kelola. Kebetulan ktika dia berangkat ke Banda Aceh, dia memang meninggalkan lahan tanaman kentang dan kol yang sedang tumbuh dengan baik, itulah sebabnya dia ingin segera kembali turun ke lahan untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman agar bisa menghasilkan produksi secara maksimal.