Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berkah Ramadhan, Permintaan Jamur Tiram di BP3K Pegasing Meningkat Drastis

20 Juni 2016   11:18 Diperbarui: 21 Juni 2016   14:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2, Jamur Tiram hasil budidaya di BP3K Pegasing berkualaitas sangat baik (Doc. FMT)

Datangnya bulan Ramadhan tahun 1437 H ini, ternyata juga mebawa berkah tersendiri bagi para penyuluh pertanian yang bertugas di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Hadirnya bulan suci ini, juga berarti datangnya rejeki halal bagi para penyuluh yang berada di bawah koordinasi Ir. Abdul Mulqu itu.

Sudah sejak empat tahun terakhir, pak Mulqu dan jajaran penyuluhnya punya kegiatan “sampingan” yang ternyata memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus, usaha sampingan itu adalah budidaya Jamur Tiram  yang di lakukan di kantor mereka sendiri di BP3K Pegasing. Usaha kreatif ini terus bertahan dari tahun ke tahun, karena dikelola secara bersama dengan baik, semua penyuluh yang bertugas di BP3K ini, termasuk petugas cleaning service, diajarkan oleh pak Mulqu bagaimana mengelola budidaya jjamur tiram ini, sehingga pengelolaan usaha ini tidak bergantung kepada satu dua orang saja. Itulah sebabnya, usaha tani jamur tiram yang dikelola oleh para penyuluh itu tidak pernah terputus dan terus berproduksi sepanjang tahun, meskipun masih dengan kapasitas terbatas.

Pak Mulqu sudah membangun ruangan khusus kedap cahaya atau biasa disebut dengan “rumah jamur” yang menyatu dengan kantor BP3K di desa Kute Lintang Pegasing. Dalam ruangan terseut, ada beberapa rak kayu yang berfungsi sebagai tempat menyusun “baglog” yaitu kantong plastik yang sudah berisi media tanam dan bibit atau biang jamur tiram. Dari baglog yang tersusun rapi dalam rak-rak kayu tersebut kemudian tumbuh jamur tiram berwarna putih bersih yang siap untuk di olah menjadi berbagai menu masakan lezat, seperti sop jamur, jamur crispy, bakwan jamur, mi jamur, cap cay jamur dan lain-lainnya. Semua masakan berbahan jamur tiram ini dikenal sebagai masakan lezat dan “berkelas”, karena biasanya hanya disajikan di restoran mahal atau hotel-hotel berbintang.

Tapi dengan adanya budidaya jamur tiram di BP3K Pegasing ini, semua ibu rumah tangga di seputaran Takengon dan sekitarnya, bisa mencoba aneka resep masakan berbahan dasar jamur tiram ini, dengan harga yang cukup terjangkau. Itulah sebabnya permintaan konsumen jamur tiram di dataran tinggi Gayo ini, terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, sehingga para penyuluh yang mengelola budidaya jamur tiram itupun semakin bersemangat untuk menjalankan usaha sampingannya itu. Tak sekedar untuk menghasilkan keuntungan materi, tapi keberadaan usaha budidaya jamur tiram ini juga bisa menjadi wahana pembelajaran bagi para petani di Dataran Tinggi Gayo yang ingin mempelajari budidaya jamur tiram ini, kapan saja para petani datang untuk belajar, pak Mulqu dan jajaran penyuluhnya selalu siap untuk memberikan pelayanan peltihan secara cuma-cuma.

Bulan Ramadhan tahun ini benar-benar menjadi berkah bagi para penyuluh di Pegasing ini, karena pada bulan ini permintaan jamur tiram dari konsumen mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Begitu juga dengan pola pemasarannya, menjadi lebih mudah dan tidak banyak menyita tenaga para penyuluh itu. Kalau di luar bulan puasa, para penyuluh itu menjajakan jamur tiram yang mereka produksi dengan cara berkeliling menggunakan kendaraan roda dua, atau mengantarnya ke rumah-rumah atau warung-warung pelanggan, maka pada bulan puasa ini mereka tidak perlu lagi repot-repot berkeliling, karena para konsumen yang datang sendiri ke BP3K Pegasing untuk membeli jamur tiram tersebut. Meningkatnya minat beli masyarakat terhadap produk protein nabati non kolesterol ini juga dipico oleh bagusnya kualitas jamur tiram yang dihasilkan oleh para penyuluh pertanian itu.

Omzet penjualan jamur tiram pun mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Kalau biasanya, jamur tiram yang berhasil dipasarkan hanya sekitar 5 – 10 kilogram per hari, tapi pada bulan puasa ini bisa “melonjak” sampai 30 kilogram per harinya, bahkan bisa lebih dari itu, tentu ini menjadi berkah yang luar biasa bagi para penyuluh itu, karena dengan meningkatnya nilai penjualan, mereka juga akan mendapatkan penghasilan tambahan dari pengelolaan budidaya jamur tiram tersebut, karena keuntungan dari budidaya jamur tiram itu memang di “plot” oleh pak Mulqu untuk meningkatkan kesejahteraan para penyuluhnya, tapi meningkatnya permintaan itu juga memiliki konsekwensi, pak Mulqu dan “anak buah”nya harus menambah kapasitas produksi jamur tiramnya, namun itu bukan masalah, karena mereka sudah siap mengantisipasinya.

“Alhamdulillah, selama bulan puasa ini terjadi peningkatan permintaan jamur tiram yang kami produksi di sini, bahkan kami agak kewalahan memenuhi permintaan konsumen ini, terpaksa kami harus menambah kapasitas produksi “ ungkap Mulqu “ Meningkatnya penjualan jamur tiram ini otomatis berdampak keuntungan yang kami peroleh juga meningkat, berarti para penyuluh yang terlibat dalam pengelolaan usaha jamur tiram ini juga akan memperoleh bagi hasil yang lebih dari bulan sebelumnya” sambung Mulqu yang ditemui di kantor BP3K Pegasing.

Gambar 2, Jamur Tiram hasil budidaya di BP3K Pegasing berkualaitas sangat baik (Doc. FMT)
Gambar 2, Jamur Tiram hasil budidaya di BP3K Pegasing berkualaitas sangat baik (Doc. FMT)
Hal senada juga di ungkapkan oleh Rizal, Penyuluh Pertanian Swadaya BP3K Pegasing yang saat ini diberi kepercayaan untuk mengelola dan menjaga unit usaha budidaya jamur tiram tersebut, karena dia memang berada di BP3K nyaris selama 24 jam, karena bertempat tinggal tak jauh dari komplek BP3K Pegasing.

“Sudah lebih dua tahun saya bertugas disini dan membantu usaha budidaya jamur tiram ini, tapi baru tahun ini permintaan jamur tiram meningkat drastic, tentu ini berkah bagi saya, karena saya bisa memperoleh penghasilan tambahan lebih dari biasanya” ungkap Rizal gembira “Bulan puasa ini, saya juga tidak perlu capek-capek keliling menjajakan jamur, karena pembeli datang sendiri ke tempat kami” sambungnya.

stok-jamur-tiram-dalam-susunan-baglog-di-bp3k-pegasing-5768e8472523bdd305482901.jpg
stok-jamur-tiram-dalam-susunan-baglog-di-bp3k-pegasing-5768e8472523bdd305482901.jpg
Gambar 3, Mengantisipasi lonjakan permintaan pembeli, BP3K Pegasing menambah kapasitas produksi Jamur Tiram nya (Doc. FMT)

Bulan Ramadhan memang benar-benar bulan penuh berkah, tentu saja hanya bagi mereka yang rajin dan kreatif serta cerdas memanfaatkan peluang, seperti pk Mulqu dan para penyuluh pertanian di BP3K Pegasing ini, tapi bagi pemalas yang hanya duduk berpangku tangan menunggu keajaiban, tentu berkah itu akan jauh dari kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun