Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Positive Thinking, Urusan pun Lancar

18 Desember 2014   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang timbul rasa curiga kita terhadap orang yang baru kita kenal hanya karena melihat penampilan luarnya saja. Sebagai bentuk kewaspadaan, itu sih wajar-wajar saja, tapi jika kecurigaan itu berlebihan, mungkin malah akan menimbulkan kesulitan bagi kita sendiri, karena tidak selamanya kita berhubungan dengan orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik, ada kalanya kita harus berhubungan dengan orang-orang yang sama sekali belum pernah kita kenal sebelumnya.

Salah satu cara menghilangkan kecurigaan itu adalah dengan selalu ber positif thinking kepada orang-orang yang baru kita kenal, selain itu gunakan juga feeling kita untuk menilai sekilas orang yang baru kita kenal tersebut. Ada satu pengalamanku beberapa tahun yang lalu, tepatnya akhir tahun 2001 yang lalu, waktu itu aku membawa rombongan 30 orang peserta magang yang terdiri dari penyuluh pertanian  dan petani dari Kabupaten Aceh Tengah menuju Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Perjalanan dari Takengon menuju Solok dengan bus nyaris tidak ada kendala apapun, semuanya lancer-lancar saja. Awalnya aku merencanakan turun di Bukit Tinggi lalu berganti bus lokal menuju Solok, tapi karena sampai di Bukit Tinggi hari sudah menjelang malam, akhirnya ku putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Padang dengan bus yang sama, karena trayek bus tersebut memang terhenti di Padang.

Untuk langsung menuju ke Solok sudah tidak ada kendaraan lagi, lagipula Dinas Pertanian sebagai tujuan pertama kami untuk melapor juga sudah tutup, akhirnya terpaksa aku mencari penginapan untuk rombonganku. Aku menitipkan rombongan di loket bus kemudian bertanya-tanya kepada orang yang ada di sekitar loket mencari penginapan terdekat yang tarifnya nggak terlalu mahal, maklum budget untuk kegiatan magang itu sangat terbatas. Seorang awak terminal Padang yang berpenampilan agak “sangar” menawarkan jasanya untuk mengantarku mencari penginapan, tanpa curiga aku menyambut tawarannya padahal aku sama sekali belum mengenal orang itu karena memang baru kali itu aku menginjakkan kaki di bumi Bundo Kanduang itu, tapi aku mencoba positive thinking saja sama orang itu. Dia mengeluarkan mobil Hard Top terbuka lalu mengajakku keliling kota Padang, teman-teman yang kutinggalkan di loket bus merasa was-was juga melihat kenekatanku pergi dengan orang yang belum kukenal itu. Setelah bertanya-tanya ke beberapa hotel dan penginapan, akhirnya kami ketemu hotel yang lumayan bagus dan tarifnya pun terjangkau, akupun sepakat untuk menginap bersama robongan di tempat itu. Awak terminal yang dari tadi bersamaku meminjam telepon di lobby hotel, aku dengar dia menelpon seseorang meminta mengantarkan rombongan ke hotel, sementara aku menunggu di lobby hotel. Feelingku benar, “teman baru”ku itu ternyata dapat dipercaya dan nggak macem-macem, karena nggak lama kemudian sebuah bus lokal ukuran sedang yang membawa rombonganku sampai di hotel.

Setelah rombongan mendapatkan kamar masing-masing, aku berbincang-bincang sejenak dengan awak terminal yang kemudian memperkenalkan diri bernama Rahmat atau akrab dipanggil bang Amat itu, aku mengucapkan terima kasih dan memberikan sekedar “uang rokok” untuknya, dia nampak senang dengan perlakuanku yang “bersahabat” itu, seperti sudah kenal lama saja, kami pun toos tangan. Supir bus lokal yang mengantarkan rombonganku kemudian bergabung, dia menawarkan untuk mengantar rombongan kami sampai ke Solok keesokan harinya, tanpa curiga sedikitpun aku setuju saja karena kuanggap sudah berjasa mengantarkan rombonganku dari loket ke hotel tanpa meminta ongkos, hitung-hitung itu ku anggap balas jasa kepadanya. Setelah deal masalah harga, kalaupun tarif yang dia minta sedikit lebih mahal, kuanggap itu wajar saja, aku menyerahkan sejumlah uang yang telah kami sepakati lalu supir bus itu meninggalkan hotel tanpa sempat aku menanyakan namanya.

Malam itu kami menginap di hotel Pacyfic Padang, sebuah hotel yang tidak terlalu besar tapi cukup nyaman, sebagian anggota rombongan yang kelelahan karena sudah menempuh perjalanan panjang selama dua hari dua malam segera terlelap bersama mimpi-mimpi mereka, sebagian lagi memilih begadang sambil iseng-iseng main batu domino, aku sendiri memilih berbaring di kamar menghilangkan penatku.

Pagi harinya, setelah sarapan kamipun segera berkemas untuk melanjutkan perjalanan ke Solok, bebarapa temanku menanyakan jam berapa dijemput, aku mencoba meyakinkan kalo sebentar lagi supir bus yang sudah menerima pembayaran tadi malam akan datang menjemput, aku masih tetap positive thinking kepada orang yang sama sekali tidak aku kenal itu, padahal aku sama sekali tidak tau dimana orang itu berada saat itu, nomor telepon yang dapat aku hubungi juga tidak ada.

Jam dinding di lobby hotel sudah menunjukkan jam 9.30, teman-teman rombonganku sudah mulai gelisah, karena supir dengan bus yang kami tunggu-tunggu belum juga muncul, padahal tadi malam dia janji akan menjemput jam 9 tepat, sebagian temanku malah sudah berprasangka kalo kami sudah tertipu, tapi aku tetap tenang dan berusaha meyakinkan teman-teman.

Dan benar juga apa yang menjadi keyakinanku, supir bus tadi muncul dengan busnya, si supir berbasa-basi meminta maaf kepadaku atas keterlambatannya, dia bilang habis ngantri solar di SPBU, akupun memakluminya. Tidak lama kemudian bus yang membawa rombongan kami sudah meluncur di jalanan menuju kota Solok, kota yang sejuk dengan pemandangan alam yang sangat indah, nyaris menyamai keindahan kotaku Takengon. Sampai di Dinas Pertanian Kabupaten Solok, teman-teman di dinas yang sudah aku hubungi beberapa hari yang lalu menyabut dengan ramah kedatangan kami. Setelah mengadakan sedikit acara temu ramah dengan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Solok, beberapa orang dari dinas itu kemudian mengantarkan kami ke lokasi magang di Lembah Gumanti, Alahan Panjang, sebuah daerah pertanian yang subur dengan berbagai komoditi pertanian, Angku Datuk Wali Nagari beserta ninik mamak di kanagarian itu menyambut rombongan kami dengan keramahan mereka, beberapa rumah penduduk sudah disiapkan sebagai tempat menginap bagi kami. Selama 5 hari kami belajar tentang usaha tani dan manajemen kelompok di wilayah pegunungan berhawa sejuk dan berpanorama indah itu, dari daerah ketinggian itu kami dapat menikmati keindahan danau kembar, yaitu Danau Di Atas dan Danau Di Bawah, sementara seluas mata memandang, ratusan hektare komoditi pertanian seperti bawang merah, kol, seledri, wortel dan markisah terbentang di kanan kiri jalan. Di kanagarian itu, kelembagaan kelompok tani juga sudah dikelola dengan sangat baik, itulah sebabnya kami memilih tempat itu sebagai tempat magang untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan bagi penyuluh dan petani-petani kami.

Itulah secuil pengalamanku di daerah yang sebelumnya belum pernah aku kunjungi, bertemu dengan orang-orang yang belum pernah aku kenal, tapi feelingku mengatakan, kalo kita selalu berprasangka baik kepada orang lain, orang lainpun akan berprasangka sama. Ternyata dengan selalu berfikiran positif, semua permasalahan akan dapat terpecahkan secara mudah dan terkadang tidak seperti yang kita duga sebelumnya. Meski begitu kita nggak boleh kehilangan kewaspadaan kita, tapi tentu saja tanpa harus dengan kecurigaan yang berlebihan. Alhamdulillah, sampai dengan saat ini sudah puluhan kota yang aku kunjungi, aku tidak pernah ketemu orang-orang yang “perlu dicurigai”, sehingga perjalananku selama ini terasa aman-aman saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun