Solusi Kendala Menghafal Al - Qur'an Pada Anak Usia MI
Pendahuluan
Al-Qur'an itu untuk dibaca, dihafal, direnungkan, dan diamalkan. Setiap muslim harus punya semangat dan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Rasa cinta akan mendorongnya untuk membaca dan menghafalnya, karena menghafal Al-Qur'an memiliki keutamaan yang sangat besar. Banyak ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi shalallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan keutamaan dan kemuliaan para penghafal Al-Qur'an dan pahala yang akan dianugrahkan kepada mereka. Menghafal Al-Qur'an meskipun terdiri dari 30 juz dan 114 surah, bukanlah hal yang sulit  (Naufal, 2021).
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qamar ayat 17 yang Artinya "Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur'an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran"?. Didalam kitab tafsir Jalalain Ayat diatas di tafsirkan " (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran) Kami telah memudahkannya untuk dihafal dan Kami telah mempersiapkannya untuk mudah diingat (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?)". Namun disisi lain terdapat sebuah hadits yang Artinya: "Jagalah Al-Qur'an ini. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan Nya, ia lebih cepat lepas dari pada unta dalam ikatan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Pembahasan
Terdapat berbagai cara dan metode dalam menghafal Al-Qur'an, akan tetapi metode tersebut berbeda tergantung oleh daya ingat dan kemampuan masing-masing penghafal Al-Qur'an dan respon pikirannya dalam mengingat sesuatu. Karena setiap orang berbeda kemampuan daya ingat. Ada yang yang hanya sekali mengulang langsung dapat mengingat, ada yang dua kali atau tiga kali mengulang bacaaan baru dapat mengingat, namun ada juga yang harus diulang beberapa kali baru dapat mengingat bacaan yang akan dihafal. Perbedaan tingkat daya ingat seseorang akan mempengaruhi perbedaan metode menghafal yang digunakannya. Ada beberapa metode yang cukup populer dan banyak digunakan oleh para penghafal khususnya bagi siswa Madrasah Ibtida'iyyah diantaranya :
- Metode Binnadlor
- Yaitu membaca dengan cermat ayat-ayat Al-Qur'an yang akan dihafal dengan melihat tulisan Al-Qur'an secara berulang ulang. Metode Binnadlor ini hendaknya dilakukan sebanyak mungkin, atau 40 kali seperti yang dilakukan ulama terdahulu. Sebagian besar ulama dahulu tidak akan memperkenankan muridnya menghafal sebelum terlebih dahulu menghkhatamkan bacaan Al-Qur'an berkali-kali. Ini dimaksudkan, agar calon penghafal benar-benar lurus dan lancar dalam membacanya, serta ringan lisannya untuk mengucapkan ayat-ayat Al-Qur'an.
- Metode One day One Ayat
- Yang dimaksud dengan metode One day One Ayat yaitu menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat yang akan dihafal. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atau berulang-ulang sesuai kemampuan penghafal sehingga proses ini mampu membentuk pola bayangannya ayat dalam fikirannya.
- Metode Talaqqi
- Yaitu menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada seorang Guru. Guru tersebut haruslah seorang hafizh atau yang menguasai bacaan Al-Qur'an. Proses talaqqi ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan seseorang dan mendapatkan bimbingan seperlunya. Seorang guru tahfizh juga hendaknya yang benar-benar mempunyai silsilah atau sanad guru yang sampai kepada Nabi Muhammad SAW (Ramadi, 2021).
Â
Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan beberapa hal yang dominan yaitu, metode Binnadlor, One day One Ayat, Talaqqi adalah solusi yang efektif untuk menghadapi kendala yang di hadapi siswa Madrasah Ibtida'iyyah dalam menghafal Al -- Qur'an karena
- Metode Binnadlor memfokuskan pada bacaan agar para penghafal benar -- benar fasih bacaannya.
- Metode One day One ayat, metode ini untuk meringankan bagi orang yang masih susah dalam menghafal lebih dari satu ayat.
- Metode Talaqqi menyetorkan atau memperdengarkan hafalan pada seorang guru, guna untuk di koreksi bacaan yang salah.
Â
Daftar Pustaka