Awal tahun 2000 kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mulai mengembangkan jejaring antar sekolah yang diberi nama JIS atau Jaringan Informasi Sekolah yang kemudian pada tahun 2006 berkembang menjadi Jaringan Pendidikan Nasional atau yang dikenal dengan Jardiknas. Semua institusi yang terkait pendidikan mulai dari kementrian sampai sekolah-sekolah dipelosok  tanah air tersambung dalam sebuah jaringan komunikasi data. Antara kementrian dengan dinas pendidikan, dinas pendidikan dengan sekolah, kementrian dengan sekolah, bisa berbagi dokumen, file, video, tele conference dll dalam jardiknas tersebut, bahkan dulu juga dikembangkan komunikasi berbasis VOIP.
Tiap provinsi ditetapkan sekolah-sekolah sebagai ICT Centernya, mereka tersambung satu dengan lainnya melalui jaringan Metropolitan Area Network atau Wide Area Network. Masing-masing ICT Centre melalui dana yang bersumber dari APBN dibekali SDM, Â peralatan dan infrastruktur yang cukup canggih mulai dari server, komputer lengkap dengan jaringannya, tower lengkap dengan radio dan antena untuk untuk mengirim dan menerima data, bahkan ada yang dibekali pemancar televisi untuk menyiarkan televisi edukasi. Pelatihan guru-guru sebagai sysadmin atau system adiministrator untuk menanngani jardiknas pun digalakkan.Â
Melihat itu semua seharusnya Pendidikan Jarak Jauh atau PJJ yang berbasis pembelajaran online yang diterapkan kemdikbud dibawah nahkoda bapak Nadiem Makarim  tidak harus selalu membebani orang tua dengan kuota internet yang semakin memperberat beban mereka dikala pandemi Covid-19 seperti ini jika kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dapat memaksimalkan ICT Centre-ICT Centre yang sudah ada , memberdayakan Intranet Jaringan Pendidikan Nasional atau jardiknas  serta merevitalisasi  ICT Centre- ICT Centre yang sudah mulai tidak aktif agar berperan kembali  sebagai media dan fasilitator  pembelajaran online.Â
Pembelajaran Online, pengiriman data, pengiriman dokumen, pengiriman file bahkan video conference pembelajaran dapat dilakukan melalui jaringan Intranet Jardiknas, sehingga tidak membebani lagi kuota internet untuk para orang tua, karena para siswa akan mengakses pembelajaran online melalui jaringan intranet yang tersedia. Dengan merevitalisasi ICT Centre, khususnya di DKI Jakarta dapat juga menggandeng jaringan dinas kominfotik yang saat ini sudah merambah sampai tingkat kelurahan,  Hot spot Jardiknas dapat diperluas  menjangkau kawasan yang selama ini belum tercakup Jardiknas agar pembelajaran online tanpa kuota internet ini bisa semakin luas terjangkau para peserta didik.
Salam Pendidikan
Eko Wahyu Wibowo
Pembina PDE dan IOS Â DKI Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H