Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadhan, Ekonomi dan Ruhiyah

27 Maret 2024   09:42 Diperbarui: 27 Maret 2024   09:46 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap Tahun, Umat Islam di seluruh dunia menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Bulan yang dimaknai dengan penuh  hikmah, kesucian dan kebahagian . Suci karena bulan yang memberikan kesempatan pada umat muslim untuk membersihkan diri, meningkatkan amal ibadah, menjalankan puasa dan melaksanakan ibadah ibadah lain, sehinggak setelah selesai menjalani ibadah puasa, menjadi suci bersih seperti bayi yang baru lahir. Bulam Hikmah, karena bulan puasa adalah bulan penuh berkah dan hikmah Ramadhan dianggap efektif untuk membersihkan jiwa dan kesehatan fisik . Ramadahan juga dianggap bulan untuk meningkatkan spriritualiatas . Di bulan Ramadhan , umat muslin di ajak untuk bersedekah, berbagi kasih dan saling berbagi kebaikan dengan sesama. Bulan untuk mendidik umat muslim atau seluruh umat manusia untuk menumbuhkan rasa berbagi, kasih sayang dan saling mencintai tanpa batas suku ,agama , profesi, kelasa dan kepercayaan . Ramadhan menjadi bulan dimana seharusnya semua menjadi sama. Menyatu dalam warna kaswih sayang dan saling mencintai.

Ramadhan, disamping mempunyai perspekti sosial seprti diatas , Ramadhan juga bisa mempunyai perspektif ekonomi, karena di bulan ini, aktivitas puasa juga tidak lepas dari aktivitas arus keluar masuk uang dan aktivitas ekonomi.

Ambil contoh saja. Kegiatan menyiapkan Buka Puasa. Biasanya kalo bulan biasa , seorang keluarga dengan 5 anak tidak repot setiap sore menyiapkan tak jil. Kini setiap hari sebelum buka puasa , minimal ada takjil yang harus dibeli. Minimal Rp. 30.000,- dengan 2 gelas minuman. Belum lagi persiapan untuk makan sahun.

Ramadhan sebagai bulan Keberkakan,memang tidak hanya aspek ruhiyah aja seperti  kejujuran, keikhlasan, ketaatan, serta kesabaran, juga memiliki dampak ekonomi umat yang sangat besar.  Menurur catatan Bank Indonesia tahun 2021, peredaran uang selama Ramadahn  adalah Rp 154,5 triliun, naik dari Rp 109 triliun (2020). Padahal saat itu Covid i9. Tahun 2022, menurut Bank Indonesia, uang yang beredar 191;11 trilliu. Dan tahun 2023 sebesar 350 trilliun

Catatan dari BI, menggambarkan bahwa peristiwa Ramadhan tidak hanya masalah aspek Ruhiyah tetapi juga menumbuhkan aspek ekonomi yang tinggi. Artinya, Hikmah Ramadhan menjadi kebaikan bagi masyarakat Muslim. Tidak hanya umat muslim saja, tapi menjadi Keberkahan bagi seluruhan umat manusia. Ramadahn menjadi BERKAH BAGI SEMUA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun