Menyimak Debat Capres dan Cawapres yang sudah berlangsung memberikan penilaian yang beragam dari masyarakat  Ditambah bumbu bu hasil survey dan analisa yang ditampilkan berbagai media semakin menarik. Apalagi jika melihat cara mereka Calon Capres dan Cawapres , semakin menarik untuk dianalisa dan diperbincangkan dikedai kopi.Â
Anise Baswedan sebagai Calon Presiden no urut satu, sangat khas dengan gaya akademisnya. Prabowo, calon Presiden dengan nomor urut 2, sebagai mantan prajurit dengan khasnya yaitu taktis dan praktis. Dan terakhir , Ganjar Pranowom calon Presiden no urut 3, sebagai Politisi murni gaya ganjar juga sangat khas, yaitu pandai mengolah kata dan orasi.
Menurut Fegy Lestari dalam dalam tulisannya Berfikir Kritts, Berwawasan Luas, Persuasif dan Argumentatif (2019), debat adalah aktivitas membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat.dengan menyampaikan alasan atau bukti sehingga yang disampaikan dapat diterima atau dapat meyakinkan pihak lain atau khalayak. Menurut KBBI, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat dengan suatu alasan untuk mempertahankan pendapat.
Jika kita lihat dari gaya debat yang ditunjukkan masing masing Calon Presiden, setelah kita lihat acara decat yang sudah ketiga kali ( terakhir tanggal 7 Januari 2923) , maka say menyimpulkan beberapa hal.
1. Anies, sebagai mantan rektor dan lama berkecimpung di dunia pendidiakan sangat akademis. Dengan berbagai analisa dan data Anise menyampaiakan pendapatnya dengan sangat meyakinkan dengan menggunakan Bahasa Akademis ,tetapi sangat sulit dicerna bagi kalanganan rakyat yang tidak mempunyai pendidikan terlalu tinggi. Bagi kalangan rakyat bawah ( buruh tani, tukang becak, para buruh ) gaya penyampaian Anise yang menggunakan standart Akademis sangat membingungkan, karena sangat konseptual dan kurang membumi.
2. Prabowo sebagai mantan militer tempur tentunya sangat lugas, praktis dan cenderung meledak ledak. Apalagi saat debat yang ketiga, gaya meledak ledak Prabowo sangat terlihat saat diserang dan dikoreksi oleh dua pasangan capres yang lain. Prabowo menunjukkan karakter asli seorang mantan militer tempur , bukan militer konseptual.
3. Ganjar Peranowo, sebagai seorang politikus murni tentu saja gaya pencitraannya sangat kentara. Dengan penampi;an gaya anak muda dan atau baju daerah , Ganjar mau menggaet suara anak muda dan ingin dianggap Nasionalis. Dia juga mencoba berargumentasi dengan data yang seperti dilakukan Anies
Secara teori psikologi , kalau kita ukur tingkat orisinalitas perilaku, Prabowo sebagai mantan militer tempur lebih pada kenyataan perilaku seorang mantan militer yang sebenarnya. Seorang mantan militer tempur yang lebih banyak dilapangan diperlukan cara berfikir taktis, praktis dan cepat untuk menyelesaikan masalah Kalau tidak, dia dan pasukannya akan dihabisi oleh musuh.
Mari kita renungkan !!! Semoga Bermanfaat
#WongNdeso