Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Terkait Gibran, Pak Jokowi Cerdas

25 Oktober 2023   12:44 Diperbarui: 25 Oktober 2023   12:52 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Baru hampir 10 tahun ini , PDIP dengan Mbak Megawati menjadi Partai yang sangat populer dan kuat di Bumi Persada. Kekeuatan PDIP sebagai Partai yang sangat tua betul betul digdaya di Bumi Nusantara menjadi kekuatan besar yang sangat diperhitungkan tidak hanya di dalam negeri, tetapi menjadi kekuatan yang diperhitungkan , paling tidak di Asia.

Kedigdayaan PDIPP dalam PILPRES dimulai di Tahun 2014.. Kala itu PDIPI berkoalisi dengan PKB,NASDEM, HANURA dan PKP.  Dengan perolehan  53,15%, PDIP dengan Calon Presidennya Pak Jokowi  mengejutkan banyak orang, termasuk saya yang memang saat itu terlalu yakin dengan pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa. Pemikiran saya sederhana. Saat itu Pasangan Probowo - Hatta Rajasa didukung olah lebih banyak Partai Politik (8 Partai Politik / Golkar,Gerindra, PAN,PKS,PPP,PBB,Demokrat) , disamping Calon yang diusung adalah para senior dan memang orang orang hebat dibelahan bumi Indonesia. Mereka adalah para keturunan orang kaya dan hebat . Yang membunyai sumber dana dan akses jaringan di belahan bumi manapun. Bandingak dengan PDIP dan Koalisinya. Dengan kekuatan politik yang hanya 4 partai dan mengusung seorang sososk saat itu hanya seorang pengusaha sederhana yang 'ketokohannya' orang menganggap sekelas lokal (Walikota Solo).

Setelah kemenangan itu, Bapak Jokowi yang menjadi Presiden Indonesia berikutnya, menurut saya menjelma menjadi tokoh atas dan 'selebritis Politik' yang menguasai panggung jagad berita. Tidak hanya Pak Jokowi , termasuk keluarganyanya. Termasuk anak dan menantunya. Dan ini saya anggap wajar, karena beliau adalah 'orang nomor satu di Indonesia.

Sejak kemenangan Jokowi dipanggung politik, dengan dukungan PDIP, Jokowi yang dicitrakan sederhan oleh partai pendukung, ternyata memang menunjukkan penampilan, perilaku dan cara berkomunikasi yang memang sangat sederhana. Dengan gaya santai, kadang bercanda dan penuh kekeluargaa segala masalah negara bisa diselesaikan dengan 'soft, .Sangat beda dengan Pemimpin pemimpin Indonesia sebelumnya. Ini yang menyebabkan PDIP dan Mak Banteng terlihat sangat menyayangi beliau. termasuk keluarga PDIP. Dan ini menjadi satu kekuatan PDIP tetap membangun kepercayaan bahwa Pak Jokowi dan keluarga untuk 'berjuang' bersama PDIP untuk mempertahankan status quo.

Lalu apa jadinya setelah Konstetasi Calon Pasangan berubah?

Kemunculan 'Pemimpin harus berambut' muncul saar acara NUSANTARA BERSATU di Gelora Bung Karno , Sabtu tanggal 26 Noverber 2022. Saat itu Pak Jokowi menyampaikan bahwa  pemimpin yang memikirkan rakyat memiliki rambut putih dan keriput di wajah . Saat itu masayarakat beranggapan bahwa itu pertanda sinyat dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah kala itu, Bapak Ganjar Pranowo. .Dan selanjutnya , bola bergulir. PDIP menganggap bahwa Pak Jokowi 'tetap berada di barisan. Mulailah sinyal itu digodok dan matangkan oleh PDIP sampai keluarlah keputusan PDIP untuk menunjuk  Mas Ganjar Pranowo bakal Calon Presiden 2024 tanggal  21 April 2023

Bagaimana Selanjutnya?

Drama selanjutnya sebetulnya semakin hangat terjadi saat Anise Baswedan dengan arahan Surya Paloh dengan secara tiba-tiba memilih Muhaimin Iskandar menjasi pasangan Anis Baswedan Saya tidak merasa terkejut karena secara latarbelakang  pasangan n AMIN adalah keluarga yang dibesarkan dari kalangan keluarga SANTRI. Kuat secara keislaman. Disamping itu keturunan mereka adalah tokoh pejuang dari sejak dulu. Anies Baswedan adalah Kakeknya adalah tokoh pahlawan dan tokoh Muhammadiyah. Sedangkah Muhaimin Iskandar adalah tokoh NU dan kakeknya adalah pejuang JIHAD.

Sebagai seorang yang sudah mapan dan mumpuni, tentunya Pak Jokowi mempunyai modal ekonomi yang sudah cukup kuat. Tidak hanya itu aja, Pak Jokowi juga cukup mempunyai jaringan politik, dan Citra yang cukup baik. Apalagi selama periode beliau, beliau membuat panggung celebrities keluarga yang secara hitung hitungan ilmu Public Relation menjadi nilai tersendiri.Bobby Nst 9 walikota) Medan menjadi daya dobrak dan kekuatan politik di Kota Medan. Gibran dengan kekuatan politik di Solo dan sekitarnya. Dan Kaesang yang sekarang menjadi Ketua PSIU, Balihonya sudah dimana mana. Tentunya ini menjadi Konfigurasi dan Kontestanti yang menarik untuk terus diikuti.

Terakhir, sebagai masyarakat saya beranggapan manuver Bapak Jokowi dan keluarganya adalah cerdas. Cerdas karena Paka Jokowi adalah orang yang mampu mengumpulkan kekuatan dan sumber daya untuk digunakan untuk menaikkan 'MARWAH KELUARGA'.Pak Jokowi juga mampu menggunakan kekuatan politik untuk mensukseskan anak anaknya. Pak Jokowi jiga mampu membangun kesusksesan dengan modal 'Soft Skill'. Karena dengan kemampuan Filosofi Jawanya, yang nota bene toto kromo, andhap ashor, mikul dhuwur , mendem jero mampu membius kekuatan politik. Terutama PDIP.

Mari kita sama sam melihat babak berikutnya. Salut untuk Mr.Presiden!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun