Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pekerja Bangunan Juga Agen Perubahan

29 Agustus 2023   12:54 Diperbarui: 30 Agustus 2023   12:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita semua pasti pernah memakai jasa pekerja , terutama pekerja bangunan (atau Bahasa Medan Pekerja mocok mocok) untuk membantu membenahi tempat tinggal kita.Mereka adalah para pekerja kasar yang kita semua sering menyebut buruh kasar.

Sebetulnya kalau kita mengamati dan mencermati, mereka sebetulnya para profesional yang juga mempunyai 'Skill", seperti para pekerja lain. 

Aku sendiri berpendapat, pekerja bangunan dibedakan menjadi 3 tingkatan. Yang pertama adalahkuli bangunan atau bahasa Medan 'kernet' tukang. 

Pekerja ini adalah pembantu tukang yang tugasnya membantu tukang untung mengangkat bahan bahan yang akan diolah oleh tukang. Pekerja ini biasanya disebut kuli bangunan. Yang kedua, adalah tukang. 

Mereka adalah para pekerja yang membangun dan menyusun bangunan itu sendiri, dari bahan dasar bangunan itu sendiri. Contohnya menyusun batu bata, semen, pasir disusun menjadi tembok. 

Mereka adalah para pekerja yang mempunyai skill membangun gedung atau rumah. Biasanya mereka sudah punya keterampilan perhitingan kebutuhan bahan bangunan dan menyusun bangunan itu sendiri. Dan yang ketiga adalah pemborong atau mandor . 

Mereka adalah orang orang yang mempunyai modal untuk membiyai dan mempekerjakan para pekerja bangunan. Biasanya mereka adalah orang orang yang punya modal dan uang untuk membangun sebuah bangunan atau rumah yang dipesan oleh Pemilik.

Pekerja bangunan bagiku adalah seorang yang profesioanal, karena mereka mempunyai upah yang standart diantara mereka. Mereka juga mempunyai keahlian tidak hanya mengandalkan tenaga. 

Terutama Tukang, biasanya mereka dibekali menghitung kebutuhan bangunan, menggambar dan perhitungan perhitungan lain, yang berhubungan dengan urusan bangunan. Tentunya , menurutku mereka punya pendidikan minimal SMK/STM jurusan bangunan.

Menilik dari hal diatas, maka menurutku para pekerja bangunan tak ubahnya seperti profesional yang lain. Mereka adalah manusia yang punya melekat yang harus dihargai. Walaupun mereka pekerja kasar, mereka adalah manusia yang punya harkat dan martabat juga. 

Mereka adalah Makhluk sosial yang juga ingin dihormati dan dihargai. Mereka juga status seperti kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun