Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rewang

23 Mei 2023   12:28 Diperbarui: 23 Mei 2023   12:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam khasanah Budaya Jawa ada tradisi yang biasa disebut Rewang.  Tradisi Rewang berkembang lama sejak zaman Hindu- Budha. Rewang adalah bentuk gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat desa desa yang ada di Jawa.untuk mempermudah pekerjaan.

Secara tehnis Rewang adalah kegiatan membantu pekerjaan atau acara yang diadakan oleh tetangga yang ada di sekitar rumah. Pekerjaan yang biasanya dilakukan secara rerewang ( saling bantu) adalah membangun rumah, kegiatan pesta nikah atau khitan, bercocok tanam, bahkan acara Wirid ada rerewang.  Biuasanya yang mempunyai gawe atau pekerjaan akan mendatangi para tetangga untuk memberitahu adanya gawe yang mau diadakan oleh tuan rumah. Tuan rumah meminta dan mengundang agar tetangga bersedia hadir pada hari yang dimaksud untuk bersama sama membantu pekerjaan yang ada. 

Contohnya, jika ada pesta  atau gawe maka para tetangga khusunya ibu ibu akan beramai ramai membantu memasao atau menyiapkan hal hal lain yang berkaitan dengan hidangan hari H. Ada yang meracik bumbu, membuat resep makanan, menyiapkan minuman, membauat kue dan lain sebagainya. Sedangkan para napak bapak membantu menyiapkan teratak atau tenda, membelah kayu bakar,menyebar undangan atau yang lainnya. Biasanya rewang pesta ini dilakukan sebelum hari H  Bahkan seminggu sebelum acara sudah ada yang membantu /rewang. 

A. Tradisi Rewang ditinjau dari Aspek Psikologi Sosial

Dalam ilmu Psikologi perilaku membantu atau saling membantu (rewang0 adalah perilaku prososial. Perilaku sosial didefinisikana sebagai perilaku pribadi yang dilakukan guna membantu orang lain tanpa didasari mencari manfaat langsung dari penolong ( Baron and Braniscombe 2021, hal 23 dalam bukunya Social Psychology)). Sedangkan Eisen and Mussen dalam bukunya The Roats Prososial Behaviour In Children hal 245 mengatakan bahwa perilaku prososial adalah perilaku ikhlas sukarela yang ditujukan untuk mensejahterakan orang lain atau orang lain. 

Dengan tradisi Rewang, masyarakat bergotong royong untuk melakukan pekerjaan bersamasam guna membantu oarang yang punya hajad. Dari kegiatan ini, maka interaksi sosial terbangun sehingga ikatan sosial akan semakin kuat dan erat.  Dalam tinjauan Psikologi Sosial, perilaku gotong royong akan menimbulkan persaan tanggungjawab bersama bagi kesejahteraan orang lain.yang akan menumbuhkan ketahanan sosial.

B. Tradisi Rewang ditinjau dari Aspek Sosiologis

Rewang sebagai salah satu kearifan lokal, dibanyak daerah terutama pedesaan masih banyak dilakukan.. Kegiatan Rewang atau bergotong royong akan menghasilkan kesadaran dan solidaritas sosial. Kesadaran sosial akan menghasilkan kesadaran kolektive yang memunculkan rasa senasib sepenanggungan. Persaan yang sama ini akan menumbuhkan solidaritas sosial yang kuat. Nssibmu adalah nasib kami juga. Repotmu repotkami juga. Pada akhirnya Integrasi Sosial akan menguat. Sekat sekat perbedaan akan cair dan menhilang digantikan oleh persatuan.

C. Tradisi Rewang ditinjau dari Aspek Agama

Tradisi Rewang atau gotong royong atau saling membantu bagi agama apapun sangat sejalan. Agama apapun mengajarkan pentingnya berbagi, saling membantu dan saling tolong menolong. Dan nilai nilai ini ada dalam tradisi Rewang. Dengan kegiatan Rewang para anggota Rewang akan bertemu dan saling bincang dan bercengkerama sambil berkegiatan. Tentunya ini memperkuat Tali Silaturahmi yang juaga adal dalam ajaran agama manapun. 

Dari paparan diatas, maka tradisi Rewang adalah kearifan lokal yang mempunyai nilai nilai kebaikan dan kebermanfaatan., Di zaman yang serba canggih dan masifnya penggunaan Tehnologi tradisi rewang tetap diperlukan. Tradisi yang seyogyanya tetap dirawat dan dilestarikan. Semoga Bermanfaat!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun