Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan, Ketakwaan dan Perilaku Hedonis

4 April 2023   18:30 Diperbarui: 4 April 2023   18:31 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dalam Al Qur an disebutkan bahwa Puasa Ramadhan adalah untuk menjadikan orang ' Bertakwa' . seperti dalam Surah Al Baqarah ayat 183 yang artinya : " diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa , seperti umat umat terdahulu supaya kamu bertakwa"

Dalam ayat diatas jelas bahwa orang ber Puasa Ramadhan tujuan akhirnya adalah menjadi orang bertakwa. Takwa dalam Islam adalah merujuk pada kepercayaan kepada Allah SWT, membenarkannya dan takut kepada Allah SWT. Taqwa adalah menjaga jiwa dan perbuatannya dari segala dosa atau meninggalkan semua yang dilarang Allah SWT dan mentaati segala perintahNya. 

Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan latihan menjadi sarana bagi umat muslim untuk meningkatkan ke Taqwaannya. Puasa Ramadhan menjadikan bulan untuk menahan diri, tidak hanya makan dan minum, menahan hawa nafsu, pandangan, perkataan kotor,pikiran dan segala perbuatan yang dilarang.  Disamping perbuatan yang serba dibatasi, Bulan Ramadhan menjadi saran peningkatan amal ibadah seperti Sholat Taraweh, Memperbanyak Shoalt Sunnah, Membaca Al Qur an dan memperbanyak sedekah. Hal itu semua akan meningkatkan ke Taqwaan umat muslim seperti yang diharapkan Allah SWT.

Lalu bagaimana dengan kenyataan perilaku masyarakat? Ternyata, Ramadhan menjadi bulan hura hura. Bukan bukan bulan perenungan.  Umat muslim kebanyakan menjadikan bulan yang penuh ' kegembiraan' . Kita perhatikan saja pola belanja keluraga kita. Istri dan anak anak kita bahkan kita sendiri setiap menjelang berbuka puasa terjangkiti euphoria belanja makanan. Mulai mrmborong takjil, berbagai minuman, bahkan makanan untuk berbuka. Seakan momen berbuka adalah momen balas dendam.  Semua jenis makanan ingin dibeli. Padahal Rasulullah mengajarkan ' berbukalah yang manis, seteguk air dan sepotong kurma. Ajaran Rasul ini mempunyai filosofi kesederhanaan. Kegiatan euphoria belanja ini biasanya samapi menjelang Idhul Fitri.

Ajaran ketakwaan ini berbading terbalik dengan perilaku hedonis yang banyak dianut manusia modern. Hedonis menurut pengertiannya secara unun adalah mengacu pada paham kesenangan terhadap kenikmatan. Jadi orang yang menganut paham ini beranggapan bahwa kebahagiaan dan kesenangan "pleasure" bisa diraih dengan melakukan banyak kesenangan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan "pain" di dunia.  Ciri gaya hidup hedonis adalah 

1. Tujuan utama adalah kesenangan pribadi

2.  Tidak peduli dengan orang lain atau egois

3.  Tidak pernah merasa puas dengan hal yang dimiliki.

4. Konsumtif. Lebih mengutamakan membeli sesuatu karena keinginan bukan kebutuhan

iri ciri sangat bertolak belakang dengan sifat ke Taqwaan yang diharapkan dicapai oleh Umat Muslim yang berpuasa Ramadhan. Untuk itu sudah saatnya kita menyelaraskan maksud Ramadahn dengan perilaku kita yang sebenarnya. Karena Bulan Ramadhan mengajarkan kita semua umat umat muslim untuk menahan diri dan mau berbagi ke orang lain, bukan malah mengikuti hawa nafsu yang malah menjebak kita pada pemahaman yang salah terkait Ramadhan. Mari kita jalani Ibadah Ramadhan dengan khusyuk sesuai tuntunan Rasulullah. Bukan malah memanjakan perut kita dengan berbagai makanan yang terkadang berlebihan. Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan 1444 H. Semoga gelar Menjadi Manusi Yang Bertaqwa dapat kita raih!!! Amin Ya Robbal Alamin

#WongNdeso

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun