Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Setelah Terkena PHK

21 Februari 2023   09:18 Diperbarui: 21 Februari 2023   09:22 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK adalah momok bagi seluruh pekerja. PHK menjadi hantu yang menakutkan bagi kehidupa, karena dengan PHK semua sendi ekonomi keluarga seakan akan runtuh, ambruk yang berdampak pada kelangsungan hidup diri dan keluarga. Bahkan tak jarang PHK menjadi faktor penyebab bubarnya sebuah keluarga. Satu hal yang sangat menakutkan bagi banyak orang.

Saya sebagai pekerja juga pernah mengalami PHK saat tahun 2005. Saat itu perusahaan tempat saya bekerja mengalami kolaps dan kerugian besar besaran di seluruh Cabangnya di Indonesia. Saat itu, semua panik mengalami kejadian itu. Istri, orangtua, mertua bahkan anak anak yang kala itu masih kecil ikut ikutan panik. Saya sebagai Kepala Rumah Tangga sempat stress dan kebingungan, menerima kenyataan ini. Tetapi kondisi shock ini memang segera saya siasati. Saya segera menyesuaikan diri dan mencoba bangkit dari merenungi nasib .

Dengan berbekal tabungan yang pas pasan dan modal keyakinan diri, kucoba untuk banting stir berjualan di pasar. Dengan semanagt ' Man Jadda Wad Jadda (siapa yang bersungguh sungguh pasti akan mendapat jalan), saya mulai berjualan dengan skala kecil, yaitu telur ayam. Dan itu dipinggir jalan. Bukan didalam pasar dengan kios yang permanen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mental kita, yang sudah terbiasa dengan pakaian rapi, bersih di ruangan ber AC. Dan sekarang harus berpeluh peluh dan berpanas panas. 

Belum lagi tantangan untuk bergerak sebelum subuh menembus dinginnya udara pagi dan menahan rasa kantuk. Itu semua saya lakukan untuk menopanga ekonomi keluar supaya tidak terlalu oleng. Dan Alhamdulillah dengan berbagai tantangan dan hambatan yang terjadi menyebabkan mental diri semakin kuat dan kreatif dalam mencari peluang peluang yang bisa menghasilkan cuan.  Bahkan di sela sela berjualan saya juga melakukan hobi saya yaitu menulis. Dan rupanya karya karya tulisan saya sedikit banyak membantu  menghasilkan uang tambahan. Dari menekuni hobi menulis dan belajar menjadi pembicara perlahan tapi pasti saya keluar dari keterpurukan setelah terkena PHK. Selanjutnya  mencoba berbagai tips sedehana untuk menghadapi PHK, dengan niat untuk berbagi :

1. Siapkan mental bahwa PHK bukan berarti runtuhnya dunia. PHK adalah suatu kondisi transisi yang harus dilewati dengan berfikir dan bertindak positif

2. Rubah Mindset, sehingga PHK menjadi peluang untuk melihat peluang peluang yang lain.

3. Lakukan sesuatu untuk mengisi kekosongan waktu. Syukur syukur kalau kita sudah punya hoby yang kadang iseng kita lakukan tetapi menghasilkan uang.

4. Buka dan perluas kembali jaringan jaringan pertemanan baik itu di dunia nyata, ataupun media sosial

5. Mulailah untuk berani membuka peluang usaha. Memang ini agak susah bagi kita yang biasa makan gaji. Tetapi hambatan hamabatan ini akan memberikan pengalaman baru yang bisa menumbuhkan keberanian untuk lebih jauh melangkah. 

6. Jika saat kita di PHK mempunyai sedikit tabungan, jangan boros. Membelanjakan uang harus lebih bijak dan hati hati.

Itu tips sederhana dari saya. Dampak PHK, memang menyakitkan, dan dampak itu tidak mungkin berkepanjangan apabila kita tidak terpuruk pada sikap menyesali nasib. Tetap Optimis dan Bersungguh sungguh akan Berhasil. Salam Sehat dan Tetap Semangat!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun