[caption id="attachment_341262" align="aligncenter" width="620" caption="Pintu Gerbang Pasar Cimol Gedebage Bandung (dok. Muhammad Eko)"][/caption]
“Kualitas melangit, harga membumi. Ayo...ayo... baru di buka. Silahkan pilih sendiri!” Suara serak terdengar dari hiruk pikuk para pedagang, ketika kaki baru menginjak pintu gerbang Pasar Cimol Gedebage, Bandung. Barang yang dijual mulai dari sepatu, kaos kaki, celana, kemeja, jaket, rompi, topi, jas, dasi, kaos oblong, sampai pakaian dalam pria dan wanita. Berbagai kalung serta gelang dibuat dari untaian manik aneka warna, tas dibuat dari material kulit halus dan denier polyester sampai minyak wangi isi ulang. Masing-masing pedagang punya kiat untuk memikat dan menarik calon pembeli singgah ke kiosnya.
Pasar rakyat ini didiami tak lebih dari 500 kios. Barang dagangan yang ditawarkan, tak semua bekas. Banyak yang baru, bahkan masih ada label. Aneka barang bermerek, entah itu barang dari Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand dan Malaysia atau buatan Indonesia, sangat mudah ditemukan di Pasar Cimol Gedebage Bandung.
Soal harga, barang yang dijual baik bekas maupun baru semua relatif murah. Jaket kulit Harley Davidson bekas, selalu dilepas dengan harga Rp 800.000,- sedang yang baru kisaran Rp 1.500.000,-. Jaket kulit bekas berbahan kulit bison, dijual Rp 1.250.000,- dan yang baru seharga Rp 2.500.000,-. Jaket baru parasit merek Adidas buatan Thailand di bandrol Rp 40.000,-. Padahal jaket serupa di salah satu outlate di Jalan Dago seharga Rp 125.000,-. Sementara untuk satu potong kemeja lengan pendek pria dijual hanya Rp 10.000,-. Kemeja bekas ini meskipun murah, bahan yang digunakan sangat baik dan tidak panas bila digunakan.
[caption id="attachment_341291" align="aligncenter" width="478" caption="Pembeli meneliti Jaket Merek Adidas baru buatan Thailand (dok.Muhammad Eko)"]
Pasar rakyat yang satu ini, juga menawarkan berbagai macam variasi pakaian dengan style tertentu seperti baju muslim, ibu hamil, biker, anak-anak, pakaian dalam, dan pasmina. Bahkan ada beberapa kiosmenjual pakaian atau barang baru dari luar negeri seperti jas produk Jepang, jaket buatan Korea Selatan, dan sebagainya.
Bagi orang yang stylish dan mengerti akan fashion, tapi berkantong tipis tentu pasar rakyat di kawasan Bandung Timur bisa memenuhi keinginannya. Sebab cara berpakaian merupakan bagian dari dirinya. Mereka akan memilih pakaian yang cocok dengan karakter pribadi mulai dari baju, celana, sepatu, kaos, tutup kepala dan tas. Sebagai contoh, style dan cara berpakaian seorang motoris tentu berbeda dengan pemanjat tebing. Begitu juga, anak-anak punk memilih baju sangat berbeda dengan aktifis pemuda masjid. Dengan begitu, suatu produk menemukan pasar dan konsumen menemukan apa yang dicari.
Asal Mula Pasar Cimol
Menjelang kejatuhan rezim Orde Baru, barang bekas terutama pakaian sangat diminati pembeli di Kota Bandung, harga miring namun kualitas barang masih bagus. Para pedagang pakaian bekas beserta pernak pernik busana, awalnya menjajakan barang dagangan di emperan toko sekitar Pasar Baru Bandunglama kelamaan, pedagang pakaian bekas bertambah dan akhirnya khusus pedagang pakaian bekas di pindak ke Jalan Cibadak.
Ternyata sepanjang Jalan Cibadak, para pedagang pakaian bekas memenuhi emperan toko, baik di kiri maupun kanan Jalan Cibadak berubah menjadi pasar loak pakaian bekas. Tak cukup menyerobot pejalan kaki di depan toko, para pedagang malah banyak membuat tenda di pinggir jalan. Akhirnya, pembeli menyebut pasar pakaian bekas di Jalan Cibadak sebagai Cibadak Mall yang disingkat Cimall,tetapi orang-orang Bandung lebih suka menulis CIMOL.
Lama kelamaan, Cimol menjadi salah satu magnet wisata belanja pakaian bekas,orang-orang berdatangan belanja ke Cimol karena harga miring dan banyak barang bermerek dapat ditemukan di pasar rakyat ini. Saking ramai dan padat pengunjung, membuat Pasar Cimol jadi semrawut dan kumuh. Terlebih bila musim hujan datang. Sampah berserakan dan bau busuk menusuk hidung pengunjung di pasar rakyat. Oleh sebab itu, pemerintah kota Bandung segera menyediakan lahan di belakang Pasar Induk Gedebage guna menampung para pedagang dari Pasar Cimol. Sehingga kawasan Jalan Cibadak yang berada ditengah kota kembali normal, bersih dan tak kumuh lagi.
Pada 2004, Walikota Dada Rosada meresmikan Pasar Cimol Gedebage yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta dekat dengan terminal angkot Gedebage. Buat masyarakat pengguna angkutan umum, pasar rakyat ini sangat mudah dijangkau dengan menggunakan angkutan umum baik dari terminal Leuwih panjang maupun Cicaheum. Begitu juga bagi pengguna kendaraan pribadi, lokasi pasar rakyat di kawasan Bandung Timur sangat mudah didatangi.
[caption id="attachment_341287" align="aligncenter" width="424" caption="Pedagang sewaktu masih jualan di lapak beratap dan beralas terpal plastik (dok.Muhammad Eko)"]
Sejak diresmikan pasar rakyat oleh Walikota Bandung, para pedagang menjajakan dagangan di lapak hanya beralas dan beratap terpal. Bahkan lapak-lapak pedagang dibangun sendiri oleh pedagang di tanah kosong yang disediakan Pemerintah Kota Bandung. Baru tahun 2010, pedagang bisa bernafas lega karena bisa menempati los baru berkeramik di lantai satu. Pedagang dan pembeli sudah tak kepanasan oleh terik matahari. Bila musim hujan datang, sudah tak ada lagi becek dan bau busuk sampah menusuk hidung. Bangunan baru berlantai dua mirip seperti gudang tembakau berdiri kokoh menjulang.
Trik Pedagang Menjual Barang
Gilanya pedagangpasar Cimol Gedebage ini, baru bisa membanting harga dagangan bila sudah kembali modal harga pembelian barang dalam satu bal jaket berbahan kain seharga Rp 3.500.000,- dengan isi 500 potong. Dalan setiap bal selalu ada 10% barang rusak dan tak layak jual.
Trik pedagang, awalnya menetapkan harga Rp 20.000,- per potong guna memperoleh modal kembali dengan target penjualan sebanyak 175 potong. Bila modal sudah kembali, penjual baru berani mematok harga obral Rp 10.000,- per potong atau hanya bayar Rp 20.000,- dapat tiga potong.Bahkan ada pedagang jaket kulit yang sudah kembali modal, memasang harga obral jaket kulit hanya Rp 50.000,- per potong. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, laki perempuan berjibun riuh memilih jaket kulit sesuai selera seperti lebah-lebah madu hinggap di bunga menghisap nektar.
[caption id="attachment_341266" align="aligncenter" width="500" caption="Jaket Kulit bekas diobral Rp 50.000,- per potong (dok.Muhammad Eko)"]
Belanja di pasar rakyat seperti di Pasar Cimol Gedebage Bandung, perlu ketrampilan tersendiri. Bila ingin mendapat barang berkualitas langitan dan harga membumi, maka pembeli perlu punya stok sabar dan ulet dalam tawar menawar. Disinilah seni berburu barang berkualitas tapi harga masih terjangkau dengan kantong tipis.Pembeli harus jeli dan teliti memilih barang, salah-salah bisa dapat barang jelek dan kurang berkualitas meskipun masih ada label mereknya.
Teliti dengan seksama mungkin ada kerusakan kecil seperti robek, terkena tinta dan sebagainya. Setelah menemukan barang bagus, tinggal tawar menawar harga. Jika pembeli pandai dalam tawar menawar dengan penjual, maka pembeli hanya membayar separuh harga yang ditawarkan penjual. Kalau sudah dapat satu barang bagus dengan harga miring, biasanya ketagihan ingin berburu barang lain padahal tak masuk daftar belanjaan. Aha...sungguh asyik belanja di pasar rakyat!
Di pasar rakyat ini, tersedia jasa untuk mengecilkan pakaian yang dibeli. Dijahit berdasarkan ukuran badan si pembeli. Bisa ditunggu langsung jadi. Jasa mengecilkan atau memotong pakaian antara Rp 5.000,- sampai Rp 15.000,- tergantung sejauhmana pakaian dirobah. Jaket kulit pun bisa dikecilkan sesuai permintaan.
[caption id="attachment_341267" align="aligncenter" width="500" caption="Jasa Permak Celana Jeans, Catoen dan Jaket Kulit (dok. Muhammad Eko)"]
Para pedagang di Pasar Cimol Gedebage Bandung, menjual barang di kios hanya satu sampai tiga macam barang dagangan. Paling banyak kios yang menjual barang satu jenis produk saja, seperti: jaket kulit, jaket parasit, sepatu, celana blue jeans, topi dan tas.
Kios yang menjual barang dua sanpai tiga jenis produk, seperti dasi, jas dan celana; baju dan celana panjang pria wanita; baju wanita dan rok; baju rajut, kaos perempuan dan aneka asesoris; kaos, kemeja pria dan rompi; serta aneka pakaian dalam pria dan wanita.
[caption id="attachment_341269" align="aligncenter" width="500" caption="Memajang Celana di Manekin Setengah Badan Kebawah (dok.Muhammad Eko)"]
Barang dagangan yang dipajang layaknya di factory outlet, tertata rapi dalam rak transparan memanjang menutup dinding belakang kios. Depan kios, barang dagangan yang berupa pakaian kebanyakan tergantung dengan hanger lalu dikaitkan ke rak gantungan besi steinles. Tak ketinggalan juga langit-langit kios menjadi sasaran tempat bergantung aneka barang dagangan.
[caption id="attachment_341289" align="aligncenter" width="638" caption="Pedagang menumpuk celana di lantai (dok.Muhammad Eko)"]
da juga pedagang yang hanya menumpuk barang dagangan seperti celana blue jeansdan tas di lantai kios begitu saja, namun banyak juga kios memajang dagangan di boneka pajangan baju (manekin). Ada manekin utuh, setengah badan kebawah atau keatas, dan hanya leher sampai kepala saja. Karena padat barang terpajang, kadang kepala penjual atau pembeli menyembul dari sela-sela barang dagangan terlihat seperti manekin berkulit sawo matang mengingatkan pada warna puding karamel coklat mengkilat.
Kuliner Murah Meriah
Penat berbelanja, banyak pilihan kuliner menanti untuk memanjakan lidah bergoyang di pelataran depan bangunan pasar. Beraneka makanan jajanan dan minuman dijajakan. Semua harga makanan sangat terjangkau, murah meriah.
[caption id="attachment_341282" align="aligncenter" width="498" caption="Gerobak Motor Penjual Sate Padang (dok.Muhammad Eko)"]
Bila cuaca sedang panas, ada baiknya mampir sejenak ke warung kopi merasakan sensasi produk minuman kopi yang disajikan dingin.Menu paling anyar di warkop ini adalah memadukan kopi panas dengan es krim dingin dalam satu gelas.
Cara minum, tunggu es krim mencair perlahan sampai habis di kopi panas.Lantas rasakan aroma kopi sebelum seduhan kopi menyentuh bibir,sruput perlahan sedikit demi sedikit seduhan kopinya. Rasanya... dijamin mak cek nyamanna!
Meskipun kebanyakan orang merasa kopi panas dianggap masih lebih nikmat sebagai pelepas penat. Menurut survei Life’s Little Mysteries menyebutkan bahwa 79% responden menyukai kopi yang disajikan panas, sedangkan 19% responden memilih sajian kopi dingin. Hanya sedikit yang menganggap sajian kopi dicampur es batu lebih enak untuk dinikmati.
Bila tak suka minuman kopi, ada gerobak kaki lima lengkap dengan dua bangku panjang mengapit meja sepanjang bangku. Pedangan ini menyediakan minuman khas Sunda berupa bajigur dan bandrek lengkap dengan kudapan serba direbus seperti kacang tanah, ubi, singkong, talas dan pisang nangka.
Bosan kudapan rebus, tinggal melangkah ke kios ubi bakar Cilembu atau ke penjual colenak. Colenak makanan khas sunda terbuat dari tape singkong (peuyeum) yang dibakar kemudian dimakan dengan campuran parutan kelapa dan gula aren atau gula kelapa yang telah dicairkan dengan cara dipanaskan (gula kinca). Penamaan colenak diambil dari cara memakan kudapan ini dalam bahasa Sunda, dicocol enak. Dalam wikipedia, colenak berasal dari Bandung yang dikenalkan oleh Aki Murdi sejak tahun 1930.
Di deretan penjual minuman, tak ketinggalan deretan gerobak lengkap dengan tenda peneduh yang menjual es cendol elizabeth, batagor, tahu gejrot Cirbon, empek-empek Palembang, bakso Malang dan tahu bulat khas Tasikmalaya. Bahkan dekat tempat parkir sepeda motor ada penjual aneka rasa seblak.
[caption id="attachment_341272" align="aligncenter" width="500" caption="Gerobak Penjual Seblak Aneka Rasa (dok.Muhammad Eko)"]
Saat ini, warga muda Kota Bandung terutama kaum wanita muda sedang keranjingan makan seblak. Kudapan ini terbuat dari kerupuk yang biasa menemani bubur ayam Bandung. Kerupuk direbus lalu dicampur gilingan bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kencur, garam dan sedikit gura putih pengganti penyedap rasa.Seblak memang kudapan khas Bandung, sangat nikmat disantap masih hangat dalam udara dingin Parisj van Java. Bila dikunyah terasa kenyal-kenyal dan pedas menggigit lidah!
Kalau ingin makanan berat, tinggal melangkah ke seberang jalan depan bangunan pasar rakyat,salah satu warung nasi yang ada ialah Katagihan. Menu sajian warung seperti soto ayam, soto babat, soto daging, ayam krispy, gurami asam manis, semur jengkol dan aneka sambel serta lalapan.
Jika ingin makan di kaki lima, banyak gerobak makanan menanti pembeli lengkap dengan bangku dan meja panjang dibawah naungan terpal plastik seperti penjual gudeg Yogya, masakan Padang, sate dan soto Madura, pecel lele dan soto Lamongan, kupat tahu Singaparna, dan bubur ayam Bandung.
[caption id="attachment_341292" align="aligncenter" width="614" caption="Gerobak makanan (dok.Muhammad Eko)"]
Banyak pilihan menikmati kuliner di pasar rakyat berarti banyak pilihan tempat nongkrong di Pasar Cimol Gedebage Bandung. Baik antar sesama pembeli, antar sesama pedagang maupun antar pembeli dan pedagang. Obrolan ringan menghilangkan rasa penat seperti hobi piara burung berkicau, ikan hias sampai adu domba garut, bagi mereka cukup ditemani segelas bandrek dan ubi rebus saja. Namun dari sekedar obrolan ringan, banyak pemikiran yang bisa terwujud. Tak sekadar masalah bisnis, hobies, misi berbagi dan penguatan keimanan pun bisa terwujud dari meja dan bangku panjang pedagang kaki lima.
Tempat Parkir Luas dan Aman
Pengelola Pasar Cimol Gedebage Bandung, memfasilitasi pengunjung dengan tempat parkir luas yang dikelola secara baik dan aman. Terbukti selama lima tahun terakhir, tak ada pengguna jasa parkir merasa kehilangan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Meskipun tempat parkir mobil kurang representatif terutama bila musim hujan, namun faktor keamanan sangat diutamakan oleh petugas parkir. Tempat parkir mobil terbagi menjadi tiga kavling. Setiap kavling parkir dijaga oleh satu orang petugas parkir. Sekali parkir tanpa menghitung lama parkir dikenakan tarip Rp 2.000,- saja. Pada hari Senin sampai Jumat, petugas parkir per hari dari jam 06.00 – 18.00 bisa membawa pulang uang sebesar Rp 50.000,-. Namun hari Sabtu dan Ahad, pendapatan bersih per hari mencapai Rp 150.000,-.
Berbeda dengan tempat parkir sepeda motor.Tempat parkir motor terbagi di dua titik, satu titik di samping bangunan pasar. Lahan parkir sudah diaspal sehingga bila musim hujan sudah bebas becek dan banjir. Pengguna lahan parkir ini, lebih banyak digunakan oleh pedagang dan penjaga los yang menggunakan motor ke tempat kerja.Sedang satu titik lagi, menempati pinggir jalan terusan Pasar Induk Gedebage.
[caption id="attachment_341283" align="aligncenter" width="630" caption="Lokasi Parkir Sepeda Motor di pinggir jalan Terusan Pasar Gedebage (dok.Muhammad Eko)"]
Oleh sebab itu, dengan memberikan fasilitas parkir luas dan aman bagi pengunjung pasar rakyat. Tentu berdampak pada pengunjung merasa aman dan nyaman berbelanja.Pembelitak takut akan kehilangan kendaraan di tempat parkir.
Ini adalah kiat cerdas pengelola pasar untuk membuat pengunjung betah berlama-lama di pasar rakyat.Selain tempat parkir luas dan aman, para supir atau suami yang nunggu istri dan anak belanja. Bisa duduk melepas penat di bangku bangku warung tenda sambil menikmati kuliner kaki lima.
Tidak heran bila setiap Sabtu dan Ahad,Pasar Cimol Gedebage Bandung menjadi salah satu magnet tujuan wisata belanja di Parisjvan Java. Mobil yang masuk ke pelataran parkir banyak berplat nomor berasal dari Banten, Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, dan daerah Pantura Jawa Barat. Selain menjadi incaran para wisatawan luar daerah, ada juga bule keluyuran di pasar rakyat ini.
[caption id="attachment_341281" align="aligncenter" width="638" caption="Ceria Pulang Belanja di Pasar Cimol Begebage Bandung (dok.Muhammad Eko)"]
Jadi aktivitas di Pasar Cimol Gedebage Bandung, tak sekedar hanya kegiatan jual beli belaka. Pasar rakyat dapat juga memiliki relasi sosial, bertemunya pedagang dan pembeli yang saling tawar menawar dalam suasana tenggang rasa yang kuat. Penjual konsisten menjaga barang kualitas melangit dan harga membumi. Dari sudut dan lorong pasar rakyat selain ada tawar menawar, ada juga relasi rasa antara sesama hobies, sesama pedagang, dan para pedagang dengan pengelola pasar guna merekayasa pasar rakyat menjadi ramah, nyaman, aman dan harga terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Tujuan akhir dari relasi sosial dan relasi rasa adalah pembeli betah dan rindu kembali belanja ke Pasar Cimol Gedebage Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H