Mohon tunggu...
dody soemantri
dody soemantri Mohon Tunggu... -

freelancer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Rindu Kota Itu

20 Desember 2010   20:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

…mungkin butir bunga salju sudah memutihkan aspal jalan pagi ini, tapi kumohon jangan turunkan hujan malam ini…. Biar aku bisa melihat cantikmu.

Ada sebuah cinta yang tertinggal di lentiknya kristalmu, sampai air hujanpun kalah deras mengucur tak sederas derai air mata yang berlinang menggenang merindukanmu…..

Mulut sengaja kubungkam supaya deru sengguk tangis tak terpekik meledak. Meski kadang masih terdengar desah nafas tertahan mencarikan jalan keluar air mata.

Aku masih ingat jelas, seolah angin malam desember ini mengajakku menari kembali berdansa ditengah cantiknya kota zamrud itu.

Aku rindu kota itu, bau pagimu, bau hujan, bau angin lembah pinus, bau sofa apartemen, bau lilin aroma cherry, bau koridor aprtemen “Aloha st”, bau lift, bau detergen “Tide”, bau laut, bau pasar Pike Place, bau ruang kelas Pier-21, bau kopi di Westlake, bau Koran, bau buku di Barnes, bau grocery india, bau “safeway”U-District, bau rumputan “U-dub”, bau Northgate, bau bis ke Southcenter,..bau mu, bau bibirmu…bau ini, bau itu dan masih beribu bau lagi yang mengenang rinduku, kota itu dan kekasihku…

…..biarkan aku berlari meikmati kotamu, jangan tepis mimpi ini karena cintaku, aku tahu pasti kau tak kembali meski aku tlah memohon maaf padamu dan bersujud dijari kakimu….. sampai aku menjerit “menikah lah denganku!!”

Aku hanya mendengar jawaban bisu ditengah badai putih beku…

Sesalku tlah kukuras dari telaga air mata jiwaku, mengenangmu tak hanya bagai menoreh seratus puisi cinta, mengenangmu bak nyanyian sunyi yang slalu mengikuti kemana aku pergi….

Ijinkan aku kembali bersama cinta ku yang baru….untuk mengenangmu, menciummu dan memelukmu.. sebelum nanti aku mati…..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun