Pagiku ini,
adalah kamu,
tak lain kamu,
dan tetaplah kamu.
Tidak berubah,
hingga pagi berikutnya,
berikutnya,
dan berikutnya lagi.
Wajah pagiku ini,
menjelma kamu,
serapat kabut,
menanti mentari lembut...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!