Perkembangan teknologi informasi berdampak positif pada kehidupan manusia dimana teknologi dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan praktis.Â
Contoh saja dalam hal keuangan, dahulu ketika kita hendak mengirimkan uang ke sanak saudara yang berada diluar kota misalnya, kita harus datang ke kantor pos atau wesel pos kemudian menyerahkan sejumlah uang tunai untuk dikirim ke saudara kita melalui kantor layanan tersebut.Â
Kemudian seiiring berjalannya waktu, teknologi berkembang, muncullah mesin ATM atau Anjungan Tunai Mandiri yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1987.Â
Dengan mesin ATM yang sampai saat ini masih dibutuhkan oleh masyarakat, kita dapat mengirimkan uang yang ada pada tabungan kita dibank dengan aman dan mudah. Dan  lagi-lagi dengan seiiring berjalannya waktu, teknologi berkembang, hadirlah dompet digital ataupun bank digital yaitu layanan keuangan yang dapat diakses secara digital melalui smartphone ataupun web.
Layanan keuangan digital adalah adalah kegiatan layanan jasa pembayaran dan keuangan yang menggunakan sarana teknologi digital seperti seluler atau web melalui pihak ketiga. Â
Salah satu contoh diantaranya adalah Xendit payment. Bila mengutip dari laman resminya , "Xendit adalah payment gateway yang mempermudah pembayaran bagi berbagai jenis bisnis di Indonesia dan Filipina.Â
Kami mendukung konsumen kami untuk dapat menerima dan mengirimkan dana dengan integrasi sederhana. Setiap transaksi dapat dengan mudah direkonsiliasi dan dicatat melalui deteksi dana otomatis dengan pemberitahuan/notifikasi yang instan. " , dari Apa Itu Xendit? diakses pada Selasa, 01/02/2022.
Layanan keuangan digital tersebut sangat berguna dan mudah diakses. Tetapi apakah layanan keuangan digital itu aman? Pertanyaan inilah yang menjadi masalah dan harus diselesaikan oleh setiap layanan keuangan digital.
Menurut saya, keamanan pada layanan keuangan digital berfokus pada sistem otentikasi dengan pertanyaan :
- Apakah layanan tersebut sudah memiliki sistem otentikasi atau tidak?Â
- Apakah sistem otentikasi yang sudah ada tersebut sudah aman atau masih ada celah?
Otentikasi adalah mekanisme di mana sistem dapat mengidentifikasi penggunanya dengan aman. Salah satu contohnya adalah Google Authenticator, TAC atau kode kebenaran transaksi dan masih banyak lagi. Sistem otentikasi ini berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan :
- Siapa penggunanya?
- Apakah pengguna benar-benar seperti yang mereka klaim atau wakili?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H