Mohon tunggu...
Mas Gibran
Mas Gibran Mohon Tunggu... -

menulis tanpa pamrih

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kota Depok Butuh Sentuhan Wanita

12 September 2014   23:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keberhasilan Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Bu Risma memimpin Kota Surabaya, Keberhasilan ini bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi seorang pemimpin atau calon pemimpin. Sosok Bu Risma memang patut menjadi contoh yang baik, bagaimana dengan ketegasan dalam bertindak serta keselarasan antara tutur kata dan laku tentunya akan melahirkan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat. Itulah sosok Bu Risma yang memimpin Kota Surabaya dan menjadi Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya.

Melalui sentuhan Bu Risma, begitu banyak perubahan yang berarti terjadi di Kota Surabaya, banyak masalah sosial di masyarakat yang mampu ditanganinya. Bu Risma memang luar biasa, sosok wanita ini berani terjun ke kancah politik yang umumnya didominasi para pria. Apalagi kemampuan Bu Risma sebagai seorang politisi perempuan bahkan jauh lebih baik dan punya sentuhan hati nurani, manakala diperhadapkan dengan sebuah masalah sosial.

Itulah Kota Surabaya dibawah kepemimpinan seorang wanita yang mampu melakukan perubahan yang sangat berarti dan bermanfaat banyak bagi masyarakatnya. Lalu bagaimana dengan kondisi Kota Depok, ketika begitu banyak masalah sosial di masyarakat yang masih butuh sentuhan. Apakah Kota Depok butuh sentuhan Wanita, layaknya sentuhan Bu Risma di Kota Surabaya.

Akankah sentuhan wanita itu bisa terwujud di Kota Depok ? Kemungkinan itu masih terbuka lebar, mengingat sebentar lagi Kota Depok akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok yang akan diselenggarakan pada tahun 2015. Apalagi diantara bursa bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Depok terselip seorang sosok wanita yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Depok. Sosok wanita itu bernama lengkap Hj. Nursi Arsyirawati, Sosok wanita yang selalu bicara ceplas ceplos namun bersahaja dan mempunyai kharisma ini, memiliki tekad yang kuat untuk membangun Kota Depok lebih baik lagi.

Nursi Arsyirawati yang lahir dan dibesarkan di Kota Depok pada 4 Oktober 1969 adalah Putri dari KH. Nian Atmaja seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Depok, Dalam perjalanan hidupnya, Nursi Arsyirawati ternyata lebih memilih karir sebagai seorang pengusaha ketimbang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana kakak dan adik-adiknya yang menjadi PNS.

Kota Depok memang membutuhkan sentuhan wanita, ucap Uci panggilan akrab Nursi Arsyirawati. Alasannya, karena dilatar belakangi keinginan besar untuk merubah dan memperbaiki pemerintahan Kota Depok bersama masyarakatnya. Perbaikan kualitas untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Itu yang menjadi semangatnya mendorong untuk melakukan perubahan ke arah perbaikan bagi Kota Depok, kata Uci.

Bagi seorang Uci, Paradigma pembangunan di Kota Depok adalah pembangunan yang berpusat pada manusia hingga pelaksanaan itu harus dituangkan dalam kebijakan baru yang mensyaratkan adanya upaya-upaya keberpihakan dan pemberdayaan yang luas dalam masyarakat.

Bahwa pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat merupakan suatu pola pendekatan yang mendahulukan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan didasarkan pada aspirasi, kepentingan, kebutuhan, kemampuan dan upaya masyarakat.

Lebih jauh Uci juga menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki untuk menentukan pilihan kegiatan yang paling sesuai bagi kemajuan diri mereka masing-masing.

Dalam pandangan Uci, memberdayakan adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan atau dengan kata lain memberdayakan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

Dalam hal lain, Nursi juga bicara tentang kebijakan keberadaan Taman Kota, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Pendidikan, Keberadaan Balai Latihan Kerja, Gelanggang Remaja serta berbagai kebijakan lain di Kota Depok. Dengan harapan semua kebijakan itu perlu dilakukan secara komprehensif agar kebijakan yang pro terhadap rakyat dapat segera terwujud. Maka untuk mewujudkan semua itu, Uci dengan penuh semangat mengatakan, bila tidak ada aral melintang, ia berniat ingin maju dan tampil sebagai kandidat bakal calon Walikota Depok periode 2016-2021.

Nursi Arstirawati berniat maju melalui jalur perseorangan atau lazim disebut jalur independen, beberapa persiapan untuk mewujudkan niatnya itu memang sudah dijalankannya dengan baik melalui pengumpulan dukungan KTP sebagai syarat maju sebagai Walikota Depok melalui jalur perseorangan.

Akankah niatan tulus seorang Nursi Arsyirawati untuk tampil sebagai calon Walikota Depok bisa terwujud melalui jalur perseorangan ? Peluang dan harapan itu tentunya masih ada dan terbuka lebar. Apalagi bukan hanya dukungan dari masyarakat luas yang rindu hadirnya sosok wanita yang dapat memberikan sentuhan terbaik bagi Kota Depok, beberapa partai politik juga pernah mencoba meliriknya. Karena itu tidak menutup kemungkinan, sosok Nursi Arsyirawati yang tampil melalui jalur perseorangan ini justru mendapat dukungan dari Partai Politik.

Sentuhan wanita itu memang indah. Karena pada dasarnya, setiap manusia memang menyukai sentuhan. Sejatinya sentuhan menimbulkan rasa nyaman, rasa percaya diri dan dengan sentuhan yang tepat bisa menyalakan api ketertarikan dalam diri setiap insan. Dalam konteks kebijakan politik, sentuhan wanita terbukti ampuh di Kota Surabaya melalui sentuhan Ibu Tri Rismaharini selaku Walikota Surabaya. Sentuhan inilah yang kita harapkan bisa terwujud di Kota Depok. Sentuhan wanita ini, mudah-mudahan bisa diwujudkan oleh Nursi Arsyirawati yang berniat maju sebagai bakal calon Walikota Depok periode 2016-2021.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Nursi_Arsyirawati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun