Mohon tunggu...
Supardi AR
Supardi AR Mohon Tunggu... pegawai negeri -

* bercerita untuk mengisi sambil menanti\r\n* judul yang ada pada karya saya sebenarnya berada di BAWAH NASKAH dan hal itu ada di semua puisi saya \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Mulut

17 September 2012   15:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kaulihat seekor bunglon merayap dengan tenang
keluar dari mulut manis matanya berputar
mencari mangsa dan jarijari kaki lekat menapak
berayun di batang lidah yang licin
indah warna pelangi kulitnya membawamu hanyut
tenggelam dan betapa terkejutnya kau
saat seekor harimau mengaum dari dalam mulut
menyeringai tatapan matatajam membidikmu
detakjantung tak teratur
dalam kepucatan kaudengar kicau kenari
bernyanyi merdu di kedua telingamu
dari luar lisan sungguh menghiburmu
serupa ilusi bunglon harimau dan kenari
merubah wujud jadi belati bersemayam dalam lidah
kemilau tajam runcing ujungnya
mengerling urat nadi
sekali lengah
sekali luka tercipta

DONGENG NEGERI MULUT

sitanjung,
17.09.2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun