Waktu itu cuaca dingin
langkah gontai, mata sayu
bau asap bercampur keringat
Waktu itu pagi buta
di sebuah kota
siapa sangka itu menjadi awalnya
Waktu itu, aku dan ia saling menerka
bersitatap dan lalu menyapa
Amplitudo gelombang cintamu mulai menyala
Esoknya lagi mendadak hampa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!