Mereka diberi kebebasan untuk mengubah barang-barang tersebut menjadi sesuatu yang baru.
Misalnya, botol plastik bisa diubah menjadi vas bunga atau mainan, sedangkan kardus bisa dijadikan rumah-rumahan atau mobil-mobilan.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan anak tentang pentingnya pemanfaatan kembali barang bekas, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dan berpikir inovatif.
Anak-anak akan belajar bagaimana mengubah bahan-bahan yang tampaknya tidak berguna menjadi sesuatu yang berguna atau bahkan menyenangkan.
Ini adalah contoh nyata bagaimana Montessori bisa membantu anak-anak mengembangkan kreativitas mereka dengan cara yang menyenangkan dan bermanfaat.
Daur ulang juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang keterampilan praktis, seperti memotong, merangkai, dan menyusun, yang semuanya mendukung perkembangan motorik mereka.
Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya mendidik tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk berpikir out of the box.
Kesimpulan
Mengasah kreativitas anak di usia dini sangat penting, dan metode Montessori menawarkan banyak cara untuk melakukannya.
Melalui kegiatan seni dan kerajinan tangan, anak-anak diajak untuk mengekspresikan imajinasi mereka dengan bebas, yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan rasa percaya diri.
Bermain dengan alat musik sederhana juga dapat merangsang kreativitas anak dengan mengenalkan mereka pada konsep suara, irama, dan melodi.